Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Investor Denmark Tertarik Kembangkan Listrik Ramah Lingkungan di Sumut

Kompas.com - 11/07/2017, 22:06 WIB
|
EditorHilda B Alexander

MEDAN, KompasProperti - Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Nurhajizah Marpaung mengaku sangat tertarik dengan teknologi terbaru pembangkit listrik ramah lingkungan yang ditawarkan investor asal Denmark.

Teknologi baru tersebut menghasilkan energi alternatif dari kombinasi energi matahari, angin, panas dan air yang sangat dibutuhkan di daerah terpencil.

“Masyarakat sangat membutuhkan, terutama yang berada di kawasan terpencil atau pulau terluar. Apalagi teknologi pembangkit listrik yang ditawarkan ramah lingkungan dan lebih murah. Semoga embangunannya bisa dilaksanakan di daerah yang masih mengalami krisis energi listrik seperti di kepulauan Nias," kata Nurhajizah, Selasa (11/7/2017).

Para calon investor yang berminat membangun pembangkit listrik alternatif di Sumut yang menemui Nurhajizah adalah, pengembang teknologi dari Denmark Henrik Pryter, konsultan yang juga pengajar di Universitas Utara Malaysia Zulkefli Mahpol, investor lokal Prof Johar Arifin dan Wahidin Sitompul.

Wahidin mengungkapkan rencananya membangun pembangkit listrik teknologi alternatif ramah lingkungan, murah dan berkelanjutan.

Untuk tahap awal mereka akan membangunnya di Kota Stabat, Kabupaten Langkat, dan kawasan industri Medan dengan kapasitas masing-masing 10 megawatt. Dia bilang, pembangunan pembangkit ini membutuhkan lahan yang luas.

"Kami dalam upaya meminta dukungan pemerintah provinsi dan daerah untuk mendapatkan izin prinsip dan izin lokasi. Teknologi kami lebih baik dari solar cell, setiap 0,8 hektar lahan dapat menghasilkan 10 megawatt listrik. Cocok untuk menggantikan solar cell yang mahal dan tidak bertahan lama,” tutur Wahidin.

Menjawab permintaan Wahidin, Nurhajizah mengatakan, akan melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas percepatannya dengan mengundang pihak terkait seperti pemerintah kabupaten, pemerintah kota, PLN, dan lainnya.

“Kami segera tindak lanjuti dengan mengundang para pihak agar bisa segera direalisasikan,” ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+