Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trans Jateng Diprioritaskan untuk Kalangan Buruh dan Pelajar

Kompas.com - 07/07/2017, 16:31 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

BAWEN, KompasProperti - Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng aglomerasi koridor I Semarang Tawang-Terminal Bawen yang mulai beroperasi, Jumat (7/7/2017) gratis selama tiga hari pertama (sebelumnya diberitakan gratis dua hari).

Hal ini sebagai sosialisasi kepada masyarakat agar lebih familiar dengan kehadiran bus berwarna serba merah tersebut.

"Gratis sampai hari minggu (9/7/2017)," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat peluncuran BRT Trans Jateng di Terminal Bawen, Kabupaten Semarang.

Ganjar mengatakan, kehadiran bus aglomerasi tersebut bertujuan untuk mendukung transportasi murah, cepat dan nyaman bagi masyakarat, terutama kalangan buruh dan pelajar.

Selama ini untuk dalam kota Semarang sendiri sudah ada layanan BRT Trans Semarang, sedangkan BRT Trans Jateng ini merupakan bus aglomerasi atau penghubung antar Kota/Kabupaten.

Menurut Ganjar, salah komponen yang dituntut oleh kalangan buruh selama ini adalah transportasi yang memadai.

"Memang ini janji saya waktu itu, memprioritaskan buruh dan pelajar, termasuk dulu ketika ada tuntutan, oh saya rumah kok sewanya mahal, maka dibuatkan banyak rusunawa-rusunawa," ujarnya.

BRT Trans Jateng merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Dia berharap bus ini bisa dimanfaatkan oleh kalangan buruh. Selain tarifnya murah, BRT Koridor I Semarang-Tawang ini menempatkan sejumlah shelternya di kawasan industri.

"Kami harapkan ini bisa meringankan beban mereka. Lha kalau rumah sudah, kesehatan sudah, jaminan pendidikan untuk keluarga sudah, ini transportasinya hari ini mudah-mudahan bisa membantu. Nanti kita buka (koridor lainya) perbanyak lagi," tuturnya.

Tarif yang dikenakan BRT Trans Jateng Koridor I ini adalah Rp 3.500 untuk penumpang umum dan Rp 1.000 untuk kalangan buruh dan pelajar.

"Subsidi dari pemerintah lumayan banyak, satu kepala sampai Rp 14.000, totalnya Rp 5.6 miliar," kata Ganjar.

Ganjar menambahkan, idealnya penyediaan angkutan umum kepada masyarakat harus lebih dekat lagi hingga ke permukiman penduduk.

Ke depan, selain BRT Trans Jateng akan direncanakan angkutan yang lebih memadai hingga ke desa/kelurahan yang ada di Jawa Tengah.

"Yang menuntaskan sampai rumah nanti kita akan atur, yang ada inilah kita uji cobakan mudah-mudahan nanti evaluasi kita akan bisa memperbaiki sistemnya," tuntasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com