BATANG, KompasProperti - Sekretaris Perusahaan PT Waskita Toll Road Eka Sjarief secara resmi mengumumkan istilah "Tol Darurat" untuk ruas-ruas tol yang dimiliki konsesinya oleh perusahaan dan belum rampung pembangunannya.
Dalam perbincangan dengan Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com dan Otomania.com saat mengonfirmasi kecelakaan tunggal di ruas Tol Brebes Timur-Pemalang, dan Pemalang-Batang, Eka berkali-kali menyebut "tol darurat".
"Karena memang belum rampung konstruksinya. Masih berupa lantai kerja atau lean concrete," ujar Eka, Kamis (22/6/2017).
Saat ditanya mengenai upaya perusahaan untuk meminimalisasi debu yang tak kunjung berkurang, Eka pun menyebut, bahwa tol darurat difungsikan hanya sebagai jalur alternatif.
"Namanya juga darurat, belum sempurna. Masih ada pekerjaan yang belum selesai. Namun, kami tetap memenuhi semua kelengkapan yang dipersyaratkan," kata dia.
Tak hanya Waskita Toll Road, PT Jasa Marga (Persero) Tbk pun menggunakan istilah "tol darurat" untuk ruas-ruas jalan yang masih dalam pekerjaan namun sudah difungsikan.
"Tol darurat itu benar-benar darurat. Tidak dilengkapi rambu lalu lintas, marka jalan, dan lampu penerang jalan, masih banyak permukaan tanah terbuka, dan lain sebagainya," kata Heru.
Walaupun masih darurat, namun Waskita Toll Road tetap memberlakukan fungsionalisasi Tol Brebes Timur-Pemalang, dan Pemalang-Batang, selama 24 jam. Ini berlaku mulai Kamis (22/6/2017) malam dengan sistem buka tutup.
"Dibuka 24 jam, tapi sifatknya kondisional. Lihat situasi lalu lintas," kata Eka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.