SALATIGA, KompasProperti - Direktur Teknik dan Operasi PT Trans Marga Jateng (TMJ) Ali Zainal Abidin tak menyangka Gerbang Tol (GT) Salatiga menjadi gerbang tol paling popular di Indonesia. Tidak saja beken se-antero dunia nyata, melainkan juga jagat maya.
"Saya tidak pernah berharap dan tidak menyangka GT Salatiga bisa menjadi viral dan diperbincangkan banyak orang. Tetapi memang Gunung Merbabu, dan alam di sekitar Jalan Tol Bawen-Salatiga ini sangat indah," tutur Ali kepada Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com dan Otomania.com, Jumat (16/6/2017).
Menurut Ali, kekuatan media tak bisa dipungkiri, demikian memengaruhi masyarakat. Tepat ketika foto-foto GT Salatiga viral, sejumlah masyarakat dari berbagai daerah berbondong-bondong mendatangi gerbang tol yang merupakan bagian dari fitur utama Jalan Tol Bawen-Salatiga.
Mereka, kata Ali, berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Surabaya, Semarang, atau Solo yang memang punya kepentingan untuk melintasi ruas tol sepanjang 17,6 kilometer tersebut.
Seperti Agustina Yansif. Gadis asal Papua ini bersama teman-teman kuliahnya di Universitas Kristen Satyawacana Salatiga menghabiskan senja berswafoto dengan latar belakang GT Salatiga.
"Bagus banget, mbak. Ini saya baru sempat ke sini. Teman-teman yang lain sudah beberapa kali. Memang bagus banget," kata mahasiswi semester akhir jurusan Teknik Industri ini.
"Panoramic Toll Road"
Menyadari tingginya antusiasme masyarakat serta kepadatan lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang terus meningkat, TMJ pun memanfaatkan situasi ini dengan "cerdas".
Di pintu masuk Bawen, TMJ memasang spanduk bertuliskan "Selamat Datang di "Panoramic Toll Road" yang ternyata mampu memprovokasi pengguna jalan tol dari arah Semarang menuju Salatiga atau Solo untuk sejenak mengarahkan kendaraannya menuju ruas Salatiga.
Padahal, ruas ini masih ditutup dan rencananya dibuka secara fungsional pada tujuh hari jelang dan tujuh hari pasca Lebaran 2017.
"Kampanye promosi ini sangat efektif mengangkat nama kawasan Bawen dan Salatiga. Terbukti LHR selama beberapa hari ini mencapai 50.000 kendaraan. Sementara saat puncak bisa mencapai 100.000 hingga 120.000 unit," jelas Ali.
Keindahan panorama yang mengelilingi ruas tol ini memang bukan isapan jempol belaka. Selain dilatarbelakangi Gunung Merbabu yang hijau membiru diterpa sinar mentari, juga dikelilingi tiga gunung lain.
Ketiga gunung itu adalah Gunung Merapi yang berada pada sisi sebelah kiri, serta Gunung Telomoyo, dan Gunung Gajah Mungkur yang terletak pada sisi sebelah kanan.
Atmosfer alami yang kian menambah decak kagum adalah menyaksikan sang mentari tenggelam saat senja. Demikian syahdu, demikian romantis, terlebih ditingkahi sayup-sayup litani suci dari surau di kejauhan.
Warna lembayung keemasan memancar sempurna di sebelah barat, menyisakan siluet warga yang tak henti berswafoto hingga gelap tiba.
24 jam
Ruas Tol Bawen-Salatiga akan fungsional selama 24 jam pada saat mudik dan balik Lebaran 2017. Setelah itu, ruas tol tersebut akan dipersiapkan beroperasi secara penuh.
"Setelah mudik, kemudian diuji laik. Juli ini Bawen-Salatiga operasi penuh setelah Lebaran," ujar Menteri Pekerjaan Umm dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di Gerbang Tol Salatiga, Minggu (11/6/2017).
Sepanjang 17,6 kilometer, ruas Bawen-Salatiga merupakan Seksi 3 dari ruas Semarang-Solo dengan total panjang 72,64 kilometer.
Seperti apa keindahan ruas tol Bawen-Salatiga? Berikut dokumentasi foto Tim Merapah Trans-Jawa Kompas.com dan Otomania.com:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.