Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet karena Pasar Tumpah Pantura Diprediksi Menurun

Kompas.com - 10/06/2017, 14:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Meski ruas Tol Brebes Timur-Grinsing difungsikan pada musim mudik Lebaran tahun ini, kepadatan di jalan nasional Pantai Utara (Pantura) masih akan terjadi.

Kendati demikian, tingkat kemacetan yang terjadi diperkirakan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mengatakan, keberadaan sejumlah pasar tumpah di sepanjang jalur Pantura masih menjadi salah faktor penyebab terjadinya kemacetan di jalan nasional.

"Dia (pasar tumpah) tetap akan menjadi bottle neck, hambatan samping. Tetapi ketika orang mendapat pilihan jalan alternatif dengan menggunakan tol, tentu kepadatannya tidak seperti sebelumnya," kata Yayat kepada KompasProperti, Jumat (9/6/2017).

Kementerian Perhubungan sebelumnya telah memprediksi terjadinya peningkatan volume kendaraan pada musim mudik kali ini.

Untuk kendaraan roda dua, peningkatan volume kendaraan diperkirakan mencapai 10 persen. Sedangkan untuk roda empat diperkirakan peningkatan mencapai 5 persen dari tahun sebelumnya.

Yayat pun berharap pemerintah daerah (pemda) menyiapkan langkah antisipatif guna meminimalisasi kemacetan yang terjadi karena pasar tumpah.

Selain dengan menempatkan personel untuk mengatur arus lalu lintas, juga menata keberadaan pasar tersebut.

"Penataan ini perlu dilakukan untuk menghindari terjadinya simpul bottle neck tadi," kata dia.

Selain itu, ia menyarankan, pemerintah juga berperan aktif dalam membantu peningkatan kualitas angkutan umum.

Menurut dia, kepadatan saat musim mudik terjadi lantaran banyak masyarakat menggunakan kendaraan pribadi ketika bepergian.

Dengan adanya peningkatan kualitas tersebut, diharapkan masyarakat memiliki pilihan yang lebih nyaman untuk menggunakan moda transportasi lain.

"Apa lagi kan mereka tidak perlu nyupir sendiri kalau kemana-mana," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com