Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 8 Tahun Tak Ada Pengembang Swasta Bangun Rusunami, Kenapa?

Kompas.com - 07/06/2017, 14:07 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Jakarta, KompasProperti - Hingga saat ini, belum ada pengembang swasta yang membangun rumah susun milik (rusunami), kecuali PT Bakrieland Development di Pulogebang.

Namun, pengembangan rusunami itu pun dikerjakan bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perum Perumnas. Padahal, aturan yang menaungi tentang rusun itu sudah terbit sejak 2008, yakni Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-31/PMK.03/2008.

Kemudian, beleid yang mengatur secara lengkap terkait rusun adalah Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011.

"Saya minat (bangun rusunami) selama feasible. Kalau sekarang, tidak akan mungkin pengembang swasta mau bangun rusun. Rusunami sudah ada 8 tahun, siapa yang mau bangun selain Perumnas?" ujar Managing Director PT Sri Pertiwi Sejati (SPS Group) Asmat Amin kepada wartawan, Selasa (7/6/2017).

Asmat mengatakan pemerintah seharusnya mengevaluasi setiap peraturan yang membuat pengembang swasta tidak mau membangun rusunami.

Evaluasi ini bahkan seyogianya dilakukan bertahun-tahun lalu. Hal tersebut membuktikan bahwa pemerintah tidak berhasil mendorong pembangunan vertikal seperti yang selama ini digaungkan.

"Pemerintah mencanangkan bangunan vertikal, tetapi aturannya tidak mendukung. Buat apa ada aturan kalau sampai 8 tahun tidak ada yang bangun?" kata Asmat.

Kendala harga

Asmat menilai bahwa kendala utama pengembang tidak mau membangun rusunami adalah patokan harga yang tidak layak.

Misalnya, harga per unit sudah dipatok Rp 250 juta, tetapi di luar itu, ada patokan harga per meter persegi yakni Rp 7,9 juta tergantung daerahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com