Peremajaan kota dan bangunan yang ketat, penciptaan ruang publik berkualitas dan sarana prasarana pro-warga yang nyata.
Sore menjelang, saya bergeser bersama puluhan ribu warga menuju stadion utama, Melbourne Cricket Ground yang megah.
Tak kurang sejumlah 85.000 orang tertib mendukung dua tim bertetangga, Richmond Tiger dan Essendon Bombers.
Warga pun riang gembira, bar di seantero stadion terus melayani bir dan anggur bagi para dewasa tanpa drama. Anak-anak riang gembira dengan seragam dan atribut tim masing-masing.
Dan bayangan di benak pun berseliweran, membayangkan pertandingan klasik jagoan kotaku Persib Bandung melawan Persebaya Surabaya.
Di antara keriangan, tak bisa dipungkiri ada rasa kecut di pojok hati. Membayangkan apa yang akan terjadi, bila insiden Manchester dan Kampung Melayu terjadi malam ini?
Pertanyaan bergelut. Harus seperti apakah kota layak huni? Bagaimana kita melepaskan diri dari cengkeraman rasa takut, dan terhindar dari cengkeraman kekuatan kapital yang berselingkuh dengan elite?
Mahzab Kota Layak Huni Indonesia
Perdebatan moral di kalangan perencana kota dunia terus mewarnai mahzab perencanaan kota layak huni.
Saat ini sedang disusun State of Indonesian Cities, rangkaian telaahan dan potret diri kota-kota Indonesia.
Para perencana diminta untuk terbuka, jujur, dan inovatif dalam melakukan evaluasi filosofis, maupun menyiapkan fatwa mazhab kota layak huni Indonesia ke depan.
Selain itu, perlu suatu gerakan warga untuk peduli dan terlibat dalam menciptakan kotanya yang aman, nyaman dan berkelanjutan.
Gerakan "Kota Indonesia Layak Huni" perlu dibudayakan di kalangan warga dan para milenial pemilik masa depan.
Ini merupakan kesempatan emas bagi kolaborasi warga dan teknokrat dalam penciptaan kota kota yang lebih layak huni.
Angan dan asa kita pun tak perlu terlalu jauh berandai-andai untuk melakukan redefinisi kota layak huni.
Melbourne, Manchester dan Kampung Melayu, kini menjadi satu. Satu nilai, nilai usaha warga untuk terus mencari ruang hidup yang layak, nyaman dan berkelanjutan.
Bagaimana para wali kota dan para perencana? Siapkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.