Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Progres Pembangunan Jalur Mudik Tol Semarang-Batang

Kompas.com - 25/05/2017, 07:00 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPASProperti - Jalan Tol Semarang-Batang akan digunakan secara fungsional saat arus mudik Lebaran nanti.

Berbagai persiapan terus dilakukan untuk menyambut pemudik. KompasProperti bersama Tim Jasa Marga Semarang Batang mengecek progres kesiapan itu pada Selasa (23/5/2107).

Jalan tol sepanjang 75 kilometer ini masih dikebut pekerjaannya meski lahan belum seluruhnya dibebaskan.

Dari panjang itu, 36 kilometer di antaranya akan digunakan fungsional, dari titik nol di Pasekaran hingga Grinsing.

Di titik nol atau di titik STA 375+550, jalan masih belum tersambung dengan paket pekerjaan Tol Pemalang-Batang. Para pekerja masih berusaha mengeruk tanah dari bukit.

Di wilayah itu, beberapa titik jalan sudah diberi agregat, ada juga yang dilapisi lantai kerja beton (lean concrette) setebal 10 cm.

Pembuatan lantai kerja dilaksanakan oleh anak usaha PT Waskita Karya (persero) Tbk, yaitu PT Waskita Beton Precast (persero) Tbk.

KOMPAS.com/Nazar Nurdin Ruas Tol Semarang-Batang. Gambar diambil Rabu (24/5/2017)
Dari titik nol, kemudian berjalan menuju Kandeman. Di jalur itu, para pekerja sibuk mengerjakan lantai kerja, hingga menyelesaikan pembangunan jembatan.

Jalur itu juga melewati sejumlah jembatan yang belum jadi, termasuk flyover di Kandeman. Di titik ini, jalan Pantura akan diterapkan sistem buka tutup selama dua hari pada Kamis dan Jumat (25-26/5/2017).

Buka tutup dilakukan untuk pemasangan girder atau balok penyangga jembatan. Girder yang dipasang sebanyak 36 dengan rincian 12 buah ukuran 50 meter dan 24 buah ukuran 16 meter.

Saat mudik nanti, flyover Kandeman dipastikan sudah bisa digunakan, sehingga tidak mengganggu lalu lintas jalan Pantura.

Kemudian, jalan menuju Grinsing melewati Desa Juragan Kecamatan Tulis. Di sini masih terlihat masih banyak rumah yang berdiri di sekitar area jalan tol.

KOMPAS.com/Nazar Nurdin Perkembangan proses pembangunan ruas Tol Semarang-Batang, Rabu (24/5/2017)
Beberapa rumah warga itu belum bisa dibongkar sehingga pembangunan jalan akses dilakukan di samping rumah yang masih kokoh.

Kemudian di Desa Ponowareng atau di STA 382+5 juga terdapat rumah-rumah yang masih belum dibongkar.

Selain rumah ada juga ruko dan kios usaha milik warga. Kemudian jalur STA 383 yang beriringan kereta api.

Pemandangan di jalur ini cukup indah karena dari tol ini bisa memandang laut lepas, dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang.

Namun demikian di titik itu, lantai kerja masih belum dapat dikerjakan karena masih fokus pada pengerasan tanah.

Di STA 385+100, kendaraan alat berat masih digunakan untuk penggalian bukit. Hampir 1 kilometer di wilayah itu dalam kondisi demikian. Pekerja juga memisahkan tanah dengan batu.

KOMPAS.com/Nazar Nurdin Perkembangan proses pembangunan ruas Tol Semarang-Batang, Rabu (24/5/2017).
Saat ini jalan masih berdebu karena memang masih dalam proses pengerjaan. Jalur tol ini juga membelah perkebunan karet.

Kemudian di STA 402, lantai kerja sudah dikerjakan di dua arah. Satu arah nanti digunakan untuk tempat istirahat (TI) atau rest area. Di area ini, para pekerja terlihat sedang memasang pagar besi.

Setelah rest area, pembangunan jalan masih terus dikerjakan di si titik terkahir di Grinsing. Setiba di Grinsing, nantinya pemudik kembali ke Jalur Pantura dan langsung memasuki wilayah Selamat Datang Kabupaten Kendal. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau