Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua "Rest Area" di Jalan Nasional Non-Tol Terinspirasi Michino-Eki

Kompas.com - 21/05/2017, 13:28 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) tengah melaksanakan pembangunan Anjungan Cerdas (AC) sebagai bentuk inkubasi.

Sejak akhir tahun 2016 lalu, BPIW tengah membangun 2 Anjungan Cerdas (AC) yakni di Rambut Siwi, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali dan Bendungan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur.

"Hingga hari ini keduanya berjalan lancar dan tanpa kendala yang berarti. AC Rambut Siwi progres konstruksinya telah mencapai 50 persen dan AC Bendungan Tugu dengan progres fisik 10 persen. Diitargetkan AC di Bendungan Tugu mencapai 60 persen pada akhir tahun," ujar Kepala BPIW Kementerian PUPR Rido Matari Ichwan, Jumat (19/5/2017).

Berdasarkan penelitian Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Balitbang Kementerian PUPR, setiap pengguna jalan membutuhkan istirahat setelah berkendara selama empat jam.

Kondisi prima dibutuhkan pengendara agar tingkat konsentrasi dalam berkendara terjaga sehingga mengurangi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Dok Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR. Progres konstruksi Anjungan Cerdas Bendungan Tugu Trenggalek????. Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.
Pada umumnya pengendara di kota-kota besar memanfaatkan tempat istirahat (TI) atau rest area di jalan tol yang memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti SPBU, toilet, ATM, restoran dan lainnya.

Sementara di jalan nasional, tempat istirahat tidaklah selengkap jalan tol, kecuali tempat makan atau warung-warung yang terbatas fasilitasnya di pinggir jalan.

Pada dasarnya Anjungan Cerdas (AC) merupakan "rest area" multifungsi di jalan nasional yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas pendukung dan dikemas secara modern.

Fasilitas ini mulai dari tempat makan, pusat informasi, gerai traveler/ATM, ruang terbuka hijau, amphi teater, sarana edukasi, serta gerai produk lokal unggulan.

"Rambut Siwi dan Bendungan Tugu menjadi proyek percontohan (inkubasi) pembangunan AC yang dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan perjalanan serta mengurangi kecelakaan lalu lintas pada jalan nasional," tambah Rido.

Dok Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Progres konstruksi Anjungan Cerdas Bendungan Tugu Trenggalek????. Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.
Saat ini, lalu lintas jalan nasional semakin meningkat dari waktu ke waktu. Kedua AC ini dikembangkan mengadopsi dari tempat peristirahatan di Jepang yang disebut Michino-Eki.

Trenggalek dan Rambut Siwi

Trenggalek dipilih untuk lokasi pembangunan AC, karena merupakan salah satu jalur terpanjang di kawasan selatan Jawa mulai dari Yogyakarta-Malang dan Yogyakarta-Surabaya.

Pembangunan tersebut juga untuk mendorong pengembangan kawasan pesisir selatan Jawa. Sesuai tujuan dan fungsinya kelak, lokasi AC merupakan lokasi yang paling bagus untuk menikmati pemandangan Bendungan Tugu.

Sementara AC Bahari Rambut Siwi berada di ruas jalan nasional yang menghubungkan Kota Denpasar ke Gilimanuk.

Pembangunan AC Rambut Siwi memiliki progres yang lebih cepat berkat dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) dan masyarakat yang proaktif.

AC Rambut Siwi dibangun di atas lahan seluas 4,7 hektar kerja sama Kementerian PUPR dan Pemda, yang konstruksinya dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 67,5 miliar dan ditargetkan selesai pada Mei 2018.

Dok Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR. Progres konstruksi Anjungan Cerdas Bendungan Tugu Trenggalek????. Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.
Sedangkan AC Bendungan Tugu berdiri di atas lahan seluas 4,2 hektar dan konstruksinya dikerjakan oleh PT Istaka Karya–Metro Lestari Utama-Pola Kendali Nusantara-Bita Enarcon Engineering KSO, dengan biaya Rp 56,8 miliar dan juga ditargetkan selesai pada Mei 2018.

Selain kedua AC yang tengah dibangun, Kementerian PUPR juga mendapatkan usulan pembangunan Anjungan Cerdas dari beberapa daerah seperti, Labuan Bajo, Makale-Tana Toraja, Magelang-Jawa Tengah, dan Labuan Kayangan-Lombok.

Rido juga menjelaskan tidak menutup kemungkinan membangun AC di jalan tol apalagi jalan tol yang semakin panjang.

"Membangun AC di jalan tol tentu saja bisa karena memiliki prinsip yang sama, bahkan bisa lebih terukur. Untuk itu, kita akan lihat dulu performance dari dua yang sedang berjalan," kata Rido.

Ia menambahkan, AC akan memiliki banyak fungsi, yakni sebagai tempat istirahat untuk meningkatkan keselamatan pemakai jalan nasional dan diharapkan bisa mengurangi kecelakaan lalu lintas yang mencapai 30.000 korban jiwa per tahun.

Dok Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR. Progres konstruksi Anjungan Cerdas Bendungan Tugu Trenggalek????. Dokumentasi Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.
AC dilengkapi dengan berbagai fasilitas, parkir, toilet, rumah makan, tempat beribadah, serta taman.

Selain itu, juga diharapkan menjadi gardu pandang pada berbagai infrastruktur PUPR berestetika tinggi dan keindahan lingkungan fisik sekitar yang diharapkan mampu menjadi tempat pariwisata baru.

Tempat istirahat multifungsi ini juga diharapkan menjadi lokasi pengenalan dan pemasaran berbagai produksi dan budaya lokal kepada pengguna jalan nasional.

Di sisi lain juga menjadi pusat informasi berbagai produk dan potensi daerah di sekitar lokasi.

"Kami juga tentu saja akan bekerja sama dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di lokasi sekitar AC" tutup Rido.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau