Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Destinasi Danau Toba Libatkan 80 Perencana

Kompas.com - 15/05/2017, 22:10 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

PARAPAT, KompasProperti - Pengembangan pariwisata nasional menjadi salah agenda pembangunan prioritas pemerintah sampai dengan tahun 2019.

Destinasi pariwisata ditargetkan mampu mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara, membuka 13 juta lapangan kerja, dan meningkatkan kontribusi hingga 15 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) secara nasional.

Kawasan Pariwisata Danau Toba yang terbentang di 8 kabupaten di Sumatera Utara adalah salah kawasan yang diprioritaskan pembangunannya.

Ketua Umum Ikatan Ahli Perencana (IAP) Indonesia Bernardus Djonoputro, menekankan pentingnya disiplin proses perencanaan destinasi tersebut. Untuk itu, sebanyak 80 perencana pun dilibatkan.

"Dengan melibatkan 80 perencana dari seluruh Indonesia, rencana pariwisata Danau Toba mendapatkan masukan dari berbagai keahlian dan pengalaman di daerah lain," ujar Bernardus melalui keterangan tertulis yang diterima KompasProperti, Senin (15/5/2017).

Dengan fokus pada peningkatan 3A yaitu Aksesibilitas, Atraksi, dan Amenitas, percepatan pembangunan destinasi wisata dapat memenuhi target yang sudah ditetapkan.

Destinasi ini ditargetkan mampu menarik 1 juta wisatawan mancanegara dan membawa total investasi 1 miliar US Dollar.

Upaya pencapaian target besar ini tentu saja membutuhkan suatu proses perencanaan yang berkesinambungan dan melibatkan banyak aktor.

Dok Karim Raslan Danau Toba adalah pusat wisata yang berkembang di Sumatera Utara.

Dalam hal ini, Kementerian Koordinator Kemaritiman, Badan Otoritas Pariwisata Danau Toba (BPODT) sebagai koordinator dan katalisator pembangunan wisata bekerja sama dengan IAP.

Kerja sama tersebut dilakukan melalui kegiatan Collaborative Planning Workshop (CPW) di Hotel Inna Prapat, Senin (15/5/2017).

Tujuannya, untuk menerapkan terobosan baru dalam pendekatan perencanaan pengembangan kawasan, yaitu perencanaan kolaboratif.

Model ini bertujuan meningkatkan sinergi sumber daya yang dimiliki oleh berbagai pemangku kepentingan pariwisata Danau Toba.

"Karena disadari bahwa anggaran pemerintah tidak akan cukup untuk mendanai program-program pengembangan wisata dalam jangka panjang," kata Bernardus.

Agar kontribusi dan partisipasi dunia usaha dan masyarakat semakin meningkat, maka perlu suatu pendekatan perencanaan yang memfasilitasi proses komunikasi antar aktor tersebut secara berkelanjutan, efektif, dan tepat guna.

Proses perencanaan yang inklusif akan membangun kepercayaan (trust) antar aktor pembangunan.

Selain profesional, hadir pula 8 perwakilan dari kementerian/lembaga, 8 perwakilan daerah kabupaten, 1 perwakilan provinsi, dan puluhan dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan yang peduli dengan pariwisata Danau Toba.

ARSIP BIRO HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK KEMENPAR Sebanyak 16 Tour Operator Polandia, Austria, Hungaria, Slovakia, Bulgaria serta perwakilan Emirates dibawa keliling ke Danau Toba di Sumatera Utara yang merupakan danau vulkanik terbesar dan terdalam di dunia yang di tengahnya ada Pulau Samosir.

Pembahasan

Selama kegiatan tersebut berlangsung, ada dua poin utama yang dibahas. Pertama adalah masalah wisata dari aspek Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi. Kedua, langkah-langkah dalam mengatasi akar persoalannya.

Dalam hal Aksesibilitas, isu yang mengemuka adalah ketiadaan sistem infrastruktur yang cocok dengan pola mobilitas wisatawan.

Sedangkan dalam hal Amenitas, akar persoalan terletak pada minimnya investasi sarana wisata.

Adapun dalam hal atraksi, akar persoalan terletak pada kualitas produk wisata yang dipasarkan.

Langkah kunci yang diusulkan adalah pembentukan dapur bersama dalam keterpaduan perencanaan dan pemograman infrastruktur secara berkesinambungan.

Dapur ini menjadi penyedia data dan informasi terkait keputusan pembangunan wisata Danau Toba.

"Pemerintah diharapkan dapat memfokuskan pada pentingnya proses perencanaan dalam setiap rencana pembangunan strategis. Pola proses perencanaan kolaboratif ini bisa menjadi model yang cocok diaplikasikan ke kawasan-kawasan prioritas lainnya," tuntas Bernardus.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

[POPULER PROPERTI] Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Karimun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Ingin Perpanjang Masa Pakai Kipas Angin di Rumah? Lakukan 5 Hal Ini

Tips
Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Pemerintah Punya Cara Pindahkan Warga di Zona Merah Gempa Cianjur

Berita
Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Pakuwon Mall Bekasi Dibuka, Standar Baru Berbelanja Senilai Rp 843 miliar

Ritel
Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Ara Bagi-bagi Rp 100 Juta Titipan Prabowo Buat Penghuni Huntap Cianjur

Berita
Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Tepis soal Proyek Jumbo Disetop, Dody: Cuma Selektif

Berita
Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Cakupan Layanan Irigasi Bendungan Semantok Akan Ditambah 499 Hektar

Berita
Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Keluhan Penghuni Huntap Tahap III Cianjur, Mulai dari Air Keruh hingga Baru Dapat Sertifikat 10 Tahun

Berita
Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Rencana Ambisius Iran, Punya Jaringan Kereta ke China via Afganistan

Berita
Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Durasi Perjalanan Tamu Asing di Jakarta Lebih Pendek

Hotel
Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Gebrakan Ara di Sektor Perumahan, Gratiskan BPHTB Dua Minggu Lagi

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau