JAKARTA, KompasProperti - "Ini waktunya para pentolan properti turun gunung". Kalimat itu meluncur dari bibir CEO Lippo Group James Riady saat perkenalan publik proyek Meikarta, di Aryaduta Hotel Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Menurut dia, sudah saatnya Lippo Group yang punya beragam bisnis, melahirkan terobosan, dan inovasi baru di sektor properti.
Langkah Lippo Group melahirkan Meikarta, kata James, untuk mengisi absennya para pentolan di sektor properti dalam mengembangkan proyek skala besar.
Baca: Lippo Kembangkan "Jakarta Baru" Senilai Rp 278 Triliun
"Di dunia properti, sudah lebih dari 10 tahun tidak ada pentolan yang terjun dengan proyek besar-besar," kata James.
Bahkan seorang Ciputra pun yang notabene bisnis inti (core business)-nya properti tidak melahirkan proyek raksasa.
Karena itu, lanjut James, Lippo Group sungguh-sungguh melakukan terobosan baru melalui Meikarta, agar bisa menjadi inspirasi buat semua pelaku usaha properti.
Proyek ini menempati lahan seluas 500 hektar di bagian paling timur Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Lahan tersebut sudah dikuasai Lippo Group sejak kurun 1990-an, saat naga bisnis ini memulai inisiasi kota mandiri berbasis industri Lippo Cikarang.
Di kota baru ini, James menjelaskan, rencananya akan dikembangkan 100 gedung tinggi dengan ketinggian masing-masing gedung sekitar 35 hingga 45 lantai.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan