Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jakarta Dominasi Pembelian Apartemen di Serpong

Kompas.com - 03/05/2017, 21:31 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

TANGERANG SELATAN, KompasProperti - Pengembangan Kingland Avenue di Serpong, Tangerang Selatan, resmi dimulai dengan peletakan batu pertama proyek menara The Venetian. 
 
Proyek yang dibesut PT Hong Kong Kingland (HKK) bersama PT Perkasa Internusa Mandiri dan PT Growth Asia ini telah dipasarkan sejak November 2016 dan terjual 70 persen. 
 
"Pembeli paling banyak berasal dari Jakarta Utara dan Jakarta Barat dengan komposisi 58 persen," ujar Direktur Marketing Kingland Avenue, Bambang Sumargono di Marketing Gallery Jalan Raya Serpong Km 8, Tangerang Selatan, Rabu (3/5/2017). 
 
Ia mengatakan, pembeli terbanyak selanjutnya berasal dari Medan sebesar 20 persen. Sedangkan sisanya antara lain berasal dari Surabaya dan Semarang. 
 
Adapun pembeli dari Serpong memiliki porsi yang paling kecil yakni kurang dari 10 persen. 
 
Menurut Bambang, salah satu alasannya adalah harga yang dinilai cukup tinggi untuk pembeli rumah pertama. 
 
"Venetian harganya Rp 700 jutaan. Animo pembeli dari Serpong tidak terlalu kencang," sebut Bambang. 
 
Sebaliknya, dia menambahkan, harga tersebut dinilai tidak terlalu tinggi bagi penduduk Jakarta dengan segmentasi menengah ke atas yang mencari rumah pertama. 
 
Transit Oriented Development (TOD)
 
Lokasi proyek yang berada persis di tepi jalan raya, menjadi poin utama. Bahkan, untuk menambah daya tarik, HKK berencana membangun halte Transjakarta. 
 
"Kami ada usul ke Pemda untuk bangunkan halte Transjakarta yang bagus, karena ini satu-satunya proyek apartemen yang langsung dilalui Transjakarta," sebut Bambang. 
 
Selain Transjakarta, tambah dia, infrastruktur pendukung proyek tersebut adalah rencana monorel dari Stasiun Rawabuntu sampai Bandara Internasional Soekarno-Hatta. 
 
Ia mengklaim, area tersebut cukup menguntungkan karena ia yakin dari Rawabuntu sampai Soetta pasti ada stasiun di dekat proyek Kingland Avenue.
 
"Konsep Transit Oriented Development (TOD) itu penting, karena pemerintah ingin mengurangi kemacetan dari dan ke Jakarta," tutur Bambang. 
 
Saat ini, pengguna kendaraan pribadi di Jakarta yang berasal dari luar kota masih tinggi mengingat biaya parkir tidak terlalu tinggi. 
 
Bambang menghitung, dalam satu hari atau masa kerja 8 jam, biaya parkir kira-kira sebesar Rp 30.000. 
 
Bagi para pekerja, biaya tersebut terhitung murah sehingga setiap hari mereka tidak merasa berat untuk membawa kendaraan pribadi. 
 
Pemerintah juga sulit membatasi penggunaan kendaraan pribadi karena transportasi umum belum terintegrasi, terutama dari kota-kota penyangga ke Jakarta. 
 
"Kalau pemerintah tetapkan biaya parkir Rp 50.000 saja sehari, orang akan berpikir mengeluarkan biaya  Rp 1 juta sebulan untuk parkir," jelas Bambang. 
 
Dengan demikian, lanjut dia, properti berkonsep TOD akan menjadi tren karena kebanyakan orang memilih untuk menggunakan transportasi umum saat bekerja. 
 
Berdasarkan penelusuran KompasProperti, halte terdekat dari proyek tersebut adalah Bundaran Alam Sutera yang berjarak sekitar 50 meter. 
 
Koridornya adalah S11 yang melayani trayek Grogol-Giant BSD. Dari Grogol hingga ke Bundaran Alam Sutera, terdapat 10 pemberhentian atau halte yang dilewati. 
 
Dalam kondisi normal, perjalanan dari Grogol ke Bundaran Alam Sutera memakan waktu sekitar 46 menit dengan kedatangan bus 30 menit sekali. 
 
Kingland Avenue berada di lahan seluas 2,2 hektar dengan beberapa proyek properti, antara lain apartemen, mal, kondotel, dan perkantoran. 
 
Investasi untuk pembangunan kawasan tersebut senilai Rp 5 triliun dengan pengembangan 6-7 tahun mendatang. 
 
The Venetian merupakan proyek apartemen pertama yang diluncurkan di kawasan tersebut dengan 600 unit.
 
Menyusul dalam waktu dekat, HKK akan meluncurkan The Fritz yang menyasar masyarakat menengah dengan harga unit Rp 17 juta per meter persegi. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau