Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Usaha Intiland Anjlok

Kompas.com - 30/04/2017, 14:04 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pendapatan usaha PT Intiland Development Tbk (Intiland) anjlok 32.2 persen selama triwulan I-2017.

Berdasarkan laporan keuangan triwulan yang berakhir pada 31 Maret 2017 dan 31 Maret 2016, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 398,7 miliar.

Penurunan pendapatan itu terjadi karena melemahnya pasar properti dalam negeri sejak dua tahun terakhir.

Meski baru bisa membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 398,7 miliar, pengembang dengan kode emiten DILD tersebut masih memiliki pendapatan usaha yang belum dibukukan (unrecognized) pada tahun ini.

Ada tambahan pendapatan Rp 1,3 triliun yang akan siap dibukukan tahun 2017 dari penjualan yang sudah terjadi.

"Selanjutnya, perseroan akan fokus pada penjualan inventori untuk semakin meningkatkan pendapatan tahun 2017,” ucap Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono dalam siaran pers yang diterima KompasProperti, Sabtu (29/4/2017).

Penjualan inventori tersebut berasal dari proyek Serenia Hills, Magnolia Residence, 1Park Avenue, Regatta, Graha Golf, Spazio Tower, Praxis, The Rosebay, dan kawasan industri Ngoro Industrial Park.

Sementara itu, berdasarkan segmen pengembangannya, kontributor terbesar pendapatan usaha berasal dari pengembangan mixed-use dan high rise dengan nilai Rp 158,6 miliar atau 40 persen dari keseluruhan.

"Kontributor berikutnya berasal dari segmen properti investasi yang membukukan pendapatan Rp 100,7 miliar atau 25 persen dari keseluruhan," tambah Archied.

Segmen ini, merupakan sumber pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang berasal dari penyewaan ruang kantor, ritel, bangunan pabrik standar, dan pengelolaan klub olahraga dan fasilitas.

Pendapatan dari segmen properti investasi naik 41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Intiland saat ini sedang menyelesaikan sejumlah proyek pengembangan seperti Praxis dan Spazio Tower di Surabaya.

Selain kedua segmen tersebut, segmen pengembangan kawasan industri mencatatkan pendapatan sebesar Rp 91 miliar atau 23 persen dari keseluruhan.

Sementara segmen pengembangan kawasan perumahan tercatat memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp 48,3 miliar atau 12 persen dari total pendapatan usaha.

Jika ditinjau berdasarkan tipe pendapatan usaha, kontribusi pendapatan pengembangan (development income) masih menjadi sumber pendapatan utama dengan kontribusi mencapai Rp 298 miliar atau 75 persen dari jumlah keseluruhan pendapatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com