Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Benamkan Rp 2,99 Triliun Bangun Infrastruktur Indonesia

Kompas.com - 26/04/2017, 17:31 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Kemitraan Indonesia-Australia dalam pengembangan infrastruktur jalan, sanitasi, dan air minum yang telah berlangsung selama delapan tahun bakal segera berakhir pada Juni 2017 ini.

Kemitraan yang dibangun melalui program Pemerintah Australia bernama Indonesia Infrastructure Initiativ (IndII) sejak Juli 2008 itu diklaim telah meninggalkan warisan penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat.

Program IndII yang telah direalisasikan di antaranya lebih dari 400.000 sambungan pipa air, infrastruktur bus baru senilai 23 juta dollar Australia atau senilai Rp 305,35 miliar, dan diharapkan bakal menciptakan 55.000 sambungan sanitasi baru pada 2019 nanti.

Atas pencapaian ini, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyebut IndII sebagai sebuah kemitraan yang dinamis dan produktif. 

"Kontribusi ini terbukti menjadi katalisator pembangunan infrastruktur di berbagai sektor, terutama pada bidang transportasi dan sumber daya air," tutur Deputi Bidang Infrastruktur Bappenas Wismono Adi Suryabrata, di Hotel Mandarin Oriental Jakarta, Rabu (26/4/2017).

Kendati IndII akan segera berakhir, Minister Konselor bidang Ekonomi, Investasi, dan Infrastruktur Kedutaan Besar Australia Steven Barraclough mengungkapkan, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia akan terus berlanjut.

Ini dilakukan agar pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan berkelanjutan.

"Kami telah mengumumkan program pengganti IndII dengan nama KIAT atau Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur berjangka sepuluh tahun dengan nilai 300 juta dollar Australia (Rp 2,99 triliun)," kata Steven.

Menurut Steven, KIAT merupakan investasi secara luas Pemerintah Australia dalam perekonomian Indonesia terutama setelah kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Negeri Kangguru beberapa waktu silam.

KIAT ini mrupakan tindak lanjut IndII dan akan mengulangi beberapa proyek infrastruktur yang berhasil dan juga fokus pada public private partnership (PPP).

"Infrastruktur di sini bisa didanai oleh swasta dan tumbuh lebih cepat," jelas dia.

Proyek infrastruktur yang direplikasi dalam KIAT nantinya adalah yang didesain dengan baik, memberikan tata kelola pemerintahan dengan baik, sudah ada hasilnya, dan mampu dibuktikan fungsinya di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Salah hal yang menjadi terobosan atau pencapaian besar dalam IndII beberapa waktu lalu adalah program Hibah Air Minum senilai 115 juta dollar Australia atau Rp 1,14 triliun yang disalurkan kepada 156 pemerintah daerah (pemda).

Target KIAT selanjutnya selangkah demi selangkah menghibahkan jalan, menggunakan sistem yang sudah terbukti, dan bisa diaplikasikan dari Sabang sampai Merauke dengan APBN atau semacamnya.

"Ini yang mau diwujudkan melalui hibah jalan, bukan target misalnya 1.000 kilometer, tapi lebih ke outcome yang optimal," pungkas Steven.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau