Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpustakaan Kelurahan di Bandung, Terbaik Sedunia

Kompas.com - 14/04/2017, 15:19 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

BANDUNG, KompasProperti - Sebuah karya arsitektur di Bandung baru-baru ini berhasil menyabet gelar terbaik di ajang Architizer A+ Awards.

Karya arsitektur tersebut adalah perpustakaan mini bernama Microlibrary Bima yang dirancang oleh SHAU Architects.

"Alhamdulillah warga Bandung, proyek perpustakaan kelurahan atau Microlibrary di Jalan Bima karya @shauarchitects meraih award juara dunia untuk kategori arsitektur & komunitas. Mantapsoul. Mangprang! #BandungKotaDesain," tulis Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dalam akun Instagram-nya, Kamis (13/4/2017).

Architizer A+ Awards merupakan penghargaan terbesar bagi karya-karya arsitektur tahunan terbaik di dunia.

Tahun 2017 merupakan penyelenggaraan kelima Architizer A+ Awards. Penjurian dilakukan oleh lebih dari 400 tokoh dan pemimpin dunia yang berasal dari banyak latar belakang seperti fashion, penerbitan, properti, dan juga dalam bidang teknologi.

Archdaily Interior Microlibrary Bandung
Tujuan diselenggarakannya ajang penghargaan tersebut adalah untuk membuat dunia kembali mengingat betapa pentingnya arsitektur.

Maka dari itu, dalam setiap karyanya, seorang arsitek harus mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat di sekitarnya.

Kembali ke Microlibrary, perpustakaan kecil yang dibuka pada Juli 2016 itu telah menarik perhatian dunia tidak hanya melalui persediaan buku-bukunya tetapi juga untuk desain cerdiknya.

Pasalnya, dinding-dinding pada perpustakaan ini dibuat menggunakan ember es krim. SHAU Architects menciptakan Microbibrary hanya seluas 159,8 meter persegi.

Tim SHAU Architects yang mengerjakan Microlibrary Bima terdiri dari Florian Heinzelmann, dan Daliana Suryawinata sebagai pemimpin proyek, Yogi Ferdinand, Rizki Supratman, Roland Tejoprayitno, Timmy Haryanto, Telesilla Bristogianni, Margaret Jo, Aistyara Charmita, Angga Rossi, Aditya Kusuma, dan Octavia Tunggal.

Sementara Yogi Yogi Pribadi dan Pramesti Sudjati terlibat sebagai kontraktor, serta Nusae Design sebagai desainer grafis.

Tim SHAU Architects memanfaatkan bahan-bahan daur ulang. Termasuk 2.000 ember plastik untuk membangun dinding perpustakaannya.

"Perpustakaan ini ada di Jalan Bima yang merupakan tempat komunal bagi orang-orang untuk bergaul dan membaca," kata Heinzelmann.

Sandy Pirouzi/Archdaily Dinding Microlibrary Bandung terbuat dari ember es krim bekas.
Selain meningkatkan literasi di Indonesia, Heinzelmann juga berharap agar perpustakaan ini mampu menumbuhkan kesadaran lingkungan masyarakat.

Hal itu diharapkannya lantaran beberapa pantai dan saluran air telah banyak tercemar serta tersumbat akibat meningkatnya sampah plastik.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau