JAKARTA, KompasProperti - Kendati secara umum sektor properti jauh dari pulih, bahkan untuk menyamai kondisi 2011-2013 masih sulit diprediksi, namun sinyalemen kebangkitan mulai tampak.
Hal itu dapat dilihat dari banyaknya proyek baru, yang dilansir beberapa pengembang nasional sejak awal tahun 2017.
Mereka bahkan berani meningkatkan target penjualannya pada tahun ini dengan rentang pertumbuhan 15 persen hingga 50 persen.
PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) contohnya. Pengembang yang dirintis oleh Soetjipto Nagaria ini membidik pertumbuhan penjualan tertinggi di antara emiten besar lainnya yakni 50 persen.
Penjualan diharapkan menjadi Rp 4,5 triliun, dibanding realisasi tahun 2016 yakni senilai Rp 3 triliun.
Di posisi kedua terbesar adalah PT Intiland Development Tbk dengan besaran 41 persen. Tahun lalu, mereka mampu merealisasikan penjualan Rp 1,630 triliun. Tahun ini emiten berkode DILD ini mengincar penjualan Rp 2,3 triliun.
Menempati peringkat ketiga tertinggi adalah Ciputra Group dengan angka incaran 18 persen atau Rp 8,5 triliun. Tahun lalu, raksasa properti ini membukukan pendapatan Rp 7,2 triliun.
Berikutnya PT Pakuwon Jati Tbk dengan Rp 2,7 triliun. Target penjualan ini lebih tinggi 17 persen dibanding realisasi 2016 senilai Rp 2,3 triliun.
Sementara PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) membidik pertumbuhan penjualan 15 persen menjadi Rp 7,22 triliun dari sebelumnya Rp 6,3 triliun.
Tak mengherankan jika Senior Associater Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto menyebut pengembang lebih optimistis menjalani tahun ini dibanding tahun 2016.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.