Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiratman Wangsadinata Tutup Usia

Kompas.com - 05/04/2017, 21:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Kabar duka menyelimuti dunia konstruksi Indonesia setelah tokoh terbaiknya, Wiratman Wangsadinata, tutup usia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).

Penyebab meninggalnya pakar dan praktisi bidang konstruksi tersebut akibat sakit yang telah lama diderita.

Keluarga besar Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) pun merasa kehilangan atas meninggalnya Wiratman yang merupakan ahli struktur yang dihormati di kalangan akademik dan profesional.

"Integritasnya dalam desain struktur dan juga keilmuan membuat beliau menempati posisi terhormat dalam lingkungan jasa konstruksi Indonesia," kata Ketua IAI Ahmad Djuhara kepada KompasProperti, Rabu (5/4/2017).

Wiratman Wangsadinata lahir di Jakarta pada 1935. Salah guru besar dalam bidang pembangunan infrastruktur tersebut lulus sebagai Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1960.

Setelah itu, Wiratman langsung menjadi dosen (luar biasa) di Jurusan Teknik Sipil ITB. Dia kemudian mengambil gelar doktor di perguruan tinggi yang sama dan mendapatkan gelar pada 1992 dalam bidang Rekayasa Struktur dengan predikat Cum Laude.

Pada 1995 sampai 2004 ia menjadi Guru Besar di Jurusan Teknik Sipil ITB. Setelah itu, sejak 2005 Wiratman menjadi Guru Besar Emeritus di Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara.

Semasa hidupnya, Wiratman juga sempat menjadi anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dari 2003 sampai 2006.

Wiratman yang disebut Djuhara sebagai desainer struktur terkemuka Indonesia telah menghasilkan banyak karya monumental yang membuatnya disegani masyarakat jasa konstruksi Indonesia.

Karya-karya monumentalnya tersebut juga telah menjadi sejarah tersendiri bagi perjalanan konstruksi gedung Indonesia, di antaranya adalah Gedung Wisma Nusantara, Wisma Dharmala, dan Bakrie Tower.

Wiratman juga tercatat menjadi perancang beberapa infrastruktur ikonik di Jakarta seperti Tunnel Dukuh Atas di Jakarta, Jembatan Ampera di Palembang, Jembatan Rajamandala di Bandung, dan terlibat dalam restorasi Candi Borobudur di Magelang serta Bendungan Keuliling di Aceh.

Pendiri sekaligus Direktur Utama PT Wiratman & Associates juga pernah merancang proyek properti apartemen dan hotel seperti Four Seasons Residential Apartments, Mal Ciputra, dan Hotel Aryaduta.

Selain itu, Wiratman juga merancang Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica di Banjarnegara, PLTA Merangin, PLTA Kusan, Pembangkit Gresik, dan Telecommunication Tower.

Semua karya Wiratman mulai dari jembatan, bendungan, PLTA, gedung, hotel, dan apartemen dirancang langsung melalui perusahaan yang dibentuknya pada 1976 tersebut.

Awal karier Wiratman dimulai sebagai insinyur perencana di Jawatan Jalan-jalan dan Jembatan Departemen Pekerjaan Umum (PU) pada 1960 sampai 1965.

Wiratman kemudian menjadi Direktur PN Perencana Indah Karya pada 1965 sampai 1970.

Selanjutnya dia diangkat menjadi pengawas pemerintah untuk perencanaan dan pelaksanaan Gedung Wisma Nusantara setinggi 30 lantau yang merupakan proyek investasi pemerintah sekaligus gedung tinggi pertama di Indonesia.

Pada periode 1970 sampai 1973, Wiratman ditunjuk menjadi konsultan pada Proyek Pemugaran Candi Borobudur yang disponsori oleh UNESCO.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com