TANGERANG, KompasProperti - Ristia Group bersiap mengembangkan properti multifungsi, Poris Superblock, di kawasan Batu Ceper, Tangerang, Banten.
Rencana tersebut sejalan dengan pengembangan Stasiun Kereta Api (KA) Batu Ceper sebagai salah satu dari lima transportation hub menuju Bandara International Soekarno-Hatta, dan pusat kota Jakarta.
Pengembangan Stasiun KA Batu Ceper sudah mencapai 3,30 persen per Februari 2017, dan ditargetkan beroperasi pada Agustus 2017.
Chairman Ristia Group Richard Wiriahardja menuturkan, jika transportation hub tersebut rampung, perkembangan kawasan Batu Ceper akan lebih pesat.
"Mobilisasi manusia akan lebih aktif, dan intensif. Tentu saja permintaan akan hunian, dan properti lainnya terkait jasa, dan sebagainya ikut berkembang," tutur Richard menjawab pertanyaan KompasProperti, Rabu (5/4/2017).
Selain mengandalkan Stasiun KA Batu Ceper, Ristia Group juga melihat katalisator lainnya yang secara signifikan dapat meningkatkan pertumbuhan kawasan, yakni pembangunan Tol Kunciran-Bandara International Soekarno-Hatta.
Richard menyebut, pembangunan infrastruktur jalan bebas hambatan yang merupakan bagian dari jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 sebagai penguat citra kawasan.
"Setelah akses Transjakarta Poris-Plawad-Bundaran Senayan dan Poris Plawad-Pasar Baru beroperasi sejak tahun lalu, Batu Ceper semakin strategis, dan dekat ke mana-mana," imbuh Richard.
Untuk itulah, Ristia Group meresponsnya melalui pengembangan Poris Superblock. Di atas lahan seluas 15 hektar, Poris Superblock bakal terdiri dari pusat belanja, perkantoran, apartemen, sekolah, hotel, dan rumah sakit.
Tak tanggung-tanggung, dalam rancangan awal proyek mega ini, Ristia Group melibatkan Ridwan Kamil sebagai arsiteknya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.