Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet di Tol Bisa Diprediksi 3-6 Jam Sebelumnya

Kompas.com - 05/04/2017, 08:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Antrean panjang yang terjadi di pintu keluar (exit toll) Brebes Timur Exit (Brexit) pada Lebaran 2016 silam seharusnya tidak terjadi.

Dengan adanya sistem informasi lalu lintas di pintu tol, kemacetan bisa diprediksi beberapa jam sebelumnya.

"Karena teori (sistem informasi) sudah lengkap, sudah ada pengetahuan juga. Kita bisa prediksi macet 3-6 jam sebelumnya," ujar Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit kepada KompasProperti, Selasa (4/4/2017).

Menurut dia, karena sistem tol dibuat tertutup dan tidak bisa dikendalikan di bagian pintu keluar, maka kuncinya ada pada gerbang tol.

Kalau jumlah kendaraan yang masuk tol diperkirakan akan mengganggu kenyamanan dan membahayakan tingkat kesalamatan maka perlu tindakan preventif.

Sejak di gerbang tol, pengemudi sudah dialihkan ke jalur alternatif, seperti jalan provinsi atau kabupaten. Dengan demikian, kendaraan tidak menumpuk di pintu keluar tol.

"Kejadian tahun lalu itu kan mobil sudah di dalam tol, mau keluar terkunci. Mau balik enggak bisa," sebut Danang.

Ia mengaku belum mengetahui apakah sistem informasi lalu lintas sudah dipasang. Seharusnya, sistem yang salah satunya berupa kamera pengawas atau CCTV ini sudah dipasang sejak tol beroperasi.

CCTV memungkinkan perhitungan lalu lintas dan analisis terhadap timbulnya kemacetan.

"Ini dipasang di semua pintu tol. CCTV bukan hanya memantau situasi, tapi juga memprediksi terjadinya kemacetan pada sistem tol itu sendiri," kata Danang.

Lebih lanjut ia menambahkan, alat tersebut pun murah, sehingga tidak ada alasan bagi operator atau badan usaha jalan tol (BUJT) untuk tidak mengadakan alat terseeut.

Menurut Danang, BUJT paling bertanggung jawab memasang alat ini. Namun, mereka juga harus mau menyerahkan datanya jika diminta sewaktu-waktu oleh pemerintah dalam rangka analisis lalu lintas.

Kompas Video Antrean Kendaraan Sepanjang 18 KM di Tol Pejagan - Brebes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com