NEW YORK, KompasProperti - Dalam upaya menyiasati pembatasan ketinggian dari bumi, Kantor Aristektur Cloud mengusulkan untuk menggantung calon pencakar langit tertinggi dunia dari asteroid dan membuat penghuninya menggunakan parasut untuk bisa ke bumi.
Kantor arsitektur asal New York tersebut merancang Analemma Tower dengan tujuan mengubah tipologi pencakar langit selama ini yang selalu dibangun di atas tanah.
Desain Analemma Tower tidak dibangun di atas tanah bumi melainkan turun dari langit dengan menancapkan pondasi pada sebuah asteroid yang mengorbit di atas bumi.
"Dengan memanfaatkan kekuatan pemikiran desain keplanetan, desain ini menyentuh keinginan untuk ketinggian ekstrim, pengasingan, dan mobilitas yang konstan," kata salah seorang arsitek di Cloud yang sebelumnya juga telah menyusun proposal untuk transportasi ruang angkasa dan rumah es 3D di Mars.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika ledakan yang terjadi pada menara-menara residensial membuktikan harga per meter perseginya meningkat seiring dengan ketinggian lantai, maka Analemma Tower akan mampu memecahkan rekor tersebut dan sekaligus menjustifikasi tingginya biaya konstruksinya.
Sebuah modul prefabrikasi akan dinaikkan dari tanah dan terhubung dengan inti bangunan yang bisa diperpanjang dan kemudian ditambatkan dengan kabel ke asteorid.
Rencana mengubah tipologi pembangunan gedung yang digantung di udara diyakini akan membuat industri konstruksi gedung ke depannya bisa dilakukan di mana saja dan kemudian memindahkannya ke lokasi final.
Selain itu, para arsitek di Cloud meyakini memanipulasi asteroid saat ini bukanlah sebuah fiksi ilmiah setelah pada 2015 terdapat sebuah misi Agensi Ruang Angkasa Eropa yang mampu mendarat di komet berputar.
"NASA telah menjadwalkan sebuah misi pengembalian asteroid pada 2012 nanti yang bertujuan untuk membuktikan kelayakan menangkap dan merelokasi sebuah asteroid," jelas sang arsitek.
Jika selesai nanti maka menara ini akan mengikuti figur bentuk angka delapan antara belahan utara dan selatan tiap harinya.
Bagian terendah dan paling lambat dari orbit akan mampu melihat celah-celah bangunan di pusat Manhattan. Sementara pada topografi tertinggi penduduk akan mampu turun melalui parasut.
Cloud menyebutkan bahwa sepanjang perjalanan sejarah umat manusia telah banyak perubahan lingkungan yang dipengaruhi oleh peningkatan skala dan pihaknya kini telah memasuki skala global untuk itu.
"Jadi mengapa tidak mengaplikasikan rancangan dalam sebuah skala keplanetan? Analemma Tower merupakan contoh bangunan terpadu yang menggabungkan strategi-strategi rancangan keplanetan untuk menghasilkan bangunan tertinggi yang pernah ada," sebut Cloud.
Analemma Tower akan ditenagai oleh panel-panel surya yang terdapat pada bagian paling atas bangunan atau tepat di atas atmosfer agar dapat mendapatkan paparan konstan sinar matahari.
Sedangkan untuk airnya akan dikumpulkan dari kondensasi awan dan air hujan.
Menara ini sendiri dibagi dalam beberapa bagian yang masing-masing didedikasikan untuk aktivitas berbeda-beda.
Untuk urusan bisnis, mengambil tempat di sepanjang lantai gantung paling bawah, sedangkan residensial ada di dua per tiga lantai atas dan tempat ibadah serta pemakaman ada di lantai paling atas.
Sementara itu, ukuran dan bentuk jendela berubah sepanjang menara untuk bisa diadaptasi dengan perbedaan tenaga pada atmosfer dan suhu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.