Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Setujui Bantuan Pembiayaan Infrastruktur

Kompas.com - 25/03/2017, 12:47 WIB

JAKARTA, KompasProperti - Badan Direksi Eksekutif Bank Dunia menyetujui bantuan pendanaan tambahan sebesar 200 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 2,6 triliun untuk mendukung investasi infrastruktur.

Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia Rodrigo Chaves mengatakan dukungan pendanaan itu ditujukan untuk pembangunan infrastruktur oleh sektor swasta.

"Ada kebutuhan besar melakukan investasi untuk infrastruktur Indonesia, seiring perjalanannya menjadi negara berpenghasilan tinggi yang sejahtera," ujar Chaves seperti dikutip Antara, Sabtu (25/3/2017).

Sektor swasta yang dimaksud adalah institusi non-bank, yakni PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF).

Sebelumnya, Bank Dunia dan the International Finance Corporation (IFC) pernah mendanai PT IIF untuk memfasilitasi pembiayaan proyek-proyek infrastruktur yang layak secara komersial di Indonesia.

Saat ini, Indonesia menghadapi kekurangan pendanaan infrastruktur sekitar 60 miliar dollar AS per tahun. Negara juga mengalami kerugian setara lebih dari satu persen PDB akibat kurangnya investasi infrastruktur.

Infrastruktur yang terbatas, juga logistik dan transportasi yang kurang baik, telah mengakibatkan kemacetan di jalan, keterbatasan energi, dan pertumbuhan usaha yang lebih lambat.

Selain itu, buruknya kualitas layanan air dan sanitasi ikut mengakibatkan timbulnya masalah kesehatan.

Oleh karena itu, pendanaan tambahan ini akan membantu PT IIF membiayai proyek infrastruktur yang lebih besar dengan jangka waktu lebih panjang, serta meningkatkan operasional ekuitas perusahaan tersebut.

Ridwan Aji Pitoko Kondisi terkini konstruksi Bendungan Logung yang telah mencapai 44 persen.
"Infrastruktur yang lebih baik meningkatkan daya saing barang dan jasa, juga memperluas akses layanan dasar yang akan membawa manfaat bagi masyarakat termiskin," tutur Chaves.

Lead Financial Sector Specialist Christopher Juan Costain menambahkan pasar infrastruktur Indonesia perlu modal jangka panjang yang berkelanjutan, khususnya pinjaman jangka panjang dalam Rupiah, untuk memastikan agar proyek infrastruktur bisa bertahan secara finansial.

"Semakin diakui bahwa pendanaan pemerintah saja tidak akan cukup untuk membiayai kekurangan infrastruktur," kata Constain.

Pada 2009, Bank Dunia telah memberikan pendanaan sebesar 100 juta dolar AS kepada PT IIF yang digunakan untuk mengembangkan 18 proyek di sektor transportasi, listrik, energi terbarukan, dan telekomunikasi.

Presiden Direktur dan CEO PT IIF Ari Soerono mengungkapkan pendanaan tambahan ini akan mendukung visi jangka panjang untuk menjadi katalis utama pendanaan pengembangan infrastruktur di Indonesia, khususnya oleh sektor swasta.

"Partisipasi sektor swasta yang lebih kuat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek infrastruktur yang sangat besar di Indonesia," ujar Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau