JAKARTA, KompasProperti - Guru Besar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB, Budi Indra Setiawan menyebutkan embung berfungsi menampung kelebihan genangan air terutama di wilayah pertanian.
Namun, karena tidak terawat terjadi pendangkalan yang menimbulkan banjir di persawahan.
"Padahal, embung panjang merupakan salah satu solusi untuk mengatasi banjir di kawasan pertanian," kata Budi seperti dikutip Antara, di Bogor, Jumat (24/3/2017).
Menurut Budi, setelah dilanda kekeringan panjang tahun 2015 karena El-Nino, sejak awal 2016 dan berlanjut sampai saat ini, beberapa wilayah d Indonesia dilanda banjir. Ini karena La-Nina sulit diprediksi kapan berakhirnya.
Jika banjir di perkotaan pada umumnya terjadi relatif lebih singkat dan surut saat hujan berhenti, sebaliknya di lahan pertanian, banjir, dan genangan air berlangsung lama, dan sulit ditanggulangi.
Ia mencontohkan di Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, menjadi langganan banjir dan terparah. Arenya bisa mencapai lebih dari 500 hektar. Petani harus menanam padi berulang kali dengan harapan agar suatu saat selamat dari banjir dan berhasil panen.
"Tidak jarang ada yang sampai tujuh kali tanam ulang untuk mendapat satu kali panen," kata Budi.
"Long Storage"
Padahal, lokasi tersebut sudah dibangun embung panjang (long storage) pada tahun 2000 yang diberi nama Kali Malang, dengan panjang lebih dari tujuh kilometer.
Fungsi embung ini harusnya menampung kelebihan genangan air dari sawah-sawah di sekitarnya. Tapi karena tidak terawat, terjadi pendangkalan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.