Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asia Tenggara Sambut Era Baru Infrastruktur Lewat Kereta Cepat

Kompas.com - 21/03/2017, 18:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

Sumber 4hoteliers

KompasProperti - Proyek jalur kereta cepat menjadi satu hal jamak ada di Asia Tenggara untuk saat ini.

Pertumbuhan populasi di pusat-pusat kota dan ketertarikan investor potensial mendorong pemerintah negara-negara Asia Tenggara mengembangkan infrastruktur tersebut.

Dengan begitu, pemerintah di negara-negara Asia Tenggara telah dianggap siap menyambut era baru konektivitas.

Sebanyak 10 negara yang tergabung dalam blok Asia Tenggara membayangkan bisa memiliki sebuah rel penghubung antar-negara seperti pernah disampaikan dalam pidato Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad pada 1995 silam.

Ide tersebut muncul untuk menyelesaikan program konektivitas antara Singapura dan Kunming di barat daya China yang melewati Malaysia, Thailand, Kamboja, dan Vietnam sebelum mencapai China.

Jaringan kereta cepat itu diperkirakan bakal memangkas waktu dan bahan bakar yang digunakan untuk mencapai satu negara ke negara lainnya.

KOMPAS.com / Bambang PJ Kereta cepat China terparkir di stasiun Guangzhou, Rabu (17/2/2016)
Selain itu, hal paling penting adalah pengembangan-pengembangan kota tak hanya terjadi pada kota-kota besar saja melainkan juga pada titik-titik transit yang dilewati kereta cepat tersebut.

Imbasnya, jaringan kereta cepat dapat membuat negara-negara dengan status berkembang bergerak menuju status negara maju.

"Kesejahteraan ekonomi ke depan akan mampu lebih terdistribusi dengan baik di sepanjang wilayah," ujar Kepala Peneliti JLL Asia Tenggara Chua Yang Liang.

Lebih lanjut Chua menyatakan, jalur kereta modern tidak hanya akan menciptakan pusat-pusat kegiatan baru di dan sekitar kota tempat kereta berhenti, melainkan juga membawa kesempatan investasi pada area lebih luas lagi.

Chua meyakini bahwa proyek hotel, ritel, dan perkantoran akan menjamur di sekitar moda transportasi tersebut.

"Kawasan pusat di Kuala Lumpur misalnya merupakan contoh primer bagaimana konektivitas yang kuat telah menciptakan sebuah komunitas perkantoran, ritel, dan residensial," tambahnya.

Berkaitan dengan itu, sampai saat ini, progres pembangunan jalur kereta cepat Kuala Lumpur-Singapura telah sama-sama disepakati dan ditandatangani oleh Pemerintah Malaysia dan Singapura pada 2016 silam.

Di samping itu, Malaysia dan Thailand juga tengah dalam pembicaran untuk membangun jalur tunggal kereta cepat yang menghubungkan Kuala Lumpur dan Bangkok.

TRIBUNNEWS/JEPRIMA Model berfoto dengan miniatur kereta cepat milik China pada pameran Kereta Cepat dari Tiongkok (China) di Senayan City (Sency), Jakarta Pusat, Kamis (13/8/2015).
Namun, rencana itu bukannya tanpa kritik. Beberapa pihak mengatakan rencana induk konektivitas Asia Tenggara yang ada saat ini hanya menghubungkan berbagai link nasional atau antar-negara yang berada dalam tahap formatif.

Halaman:
Sumber 4hoteliers
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Ini 147 Bangunan di Sulbar yang Beres Direkonstruksi Pasca Gempa

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banjarnegara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com