Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Peringkat ke Posisi 7 Dunia, Pasar Indonesia Masih Potensial

Kompas.com - 16/03/2017, 17:28 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai saat ini industri keramik Indonesia menghadapi tantangan berat.

Menurut data Kementerian Perindustrian peringkat Indonesia turun dari nomor 4 ke nomor 7 dunia dari sisi utilisasi kapasitas keramik. Meski demikian, sebenarnya potensi pertumbuhan industri ini masih besar.

"Kalau kita lihat, permintaan masih tinggi. Di ASEAN, konsumsi keramik nasional per kapita mencapai 3 meter persegi. Sedangkan kita, baru 2 meter persegi," ujar Airlangga saat pembukaan pameran keramik, Keramika 2017, di Jakarta Convention Center, Kamis (16/3/2017).

Ia menuturkan, industri ini penting mengingat bahan bakunya diambil dari dalam negeri. Selain itu, industri keramik juga menyerap banyak tenaga kerja.

Airlangga mengaku senang produk keramik Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Ia pun menyampaikan apresiasinya.

"Saya harapkan pameran ini dapat menunjukkan kemampuan dan inovasi yang dihasilkan industri keramik di tanah air," ucap Airlangga.

Ia menambahkan, perkembangan teknologi dapat mendorong kemajuan industri keramik.

Teknologi terbaru adalah hadirnya keramik yang dicetak dengan ukuran 1,6 meter x 3,2 meter dan menggunakan cetak digital.

Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri khususnya bagi bangsa karena memiliki karya yang kualitasnya tidak kalah dari negara lain.

"Industri ini masih bisa tumbuh, apalagi dengan selesainya pembangunan infrastruktur, kawasan industri dan perumahan tumbuh menjadi penggerak utama dari industri ini," sebut Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com