JAKARTA, KompasProperti - Pergantian direksi Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Bung Karno (PPK-GBK) dinilai membawa angin segar bagi pengembalian fungsi awal kawasan ini sebagai fasilitas olahraga sekaligus resapan air dan paru-paru kota atau ruang terbuka hijau (RTH) untuk publik.
Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir pembangunan properti komersial di kawasan GBK Senayan sangat masif, sehingga menuai kritik tajam masyarakat dan pengamat perkotaan.
Direktur Utama PPK-GBK Winarto menjelaskan, direksi baru sejak Januari 2016 bertugas menyiapkan venue untuk Asian Games 2018.
"Itu tugas pertama, dan utama. Kemudian kedua adalah memperbaiki perjanjian-perjanjian kerja sama yang ada dengan mitra GBK agar lebih equal," ujar Winarto kepada KompasProperti, di Kantor PPK-GBK Jakarta, Senin (13/3/2017).
Namun, menurut dia tidak semua kerja sama dianggap merugikan dan tidak seimbang karena memang terdapat banyak kemitraan yang dibuat oleh PPK-GBK.
"Tentu tidak semua kerja sama, tapi yang berdasarkan kajian dan analisis perlu diperbaiki kerja samanya," tambah Winarto.
Kemudian, tugas ketiga lainnya yang diemban Winarto bersama dengan anggota direksi lainnya adalah membuat Kompleks GBK Senayan menjadi sesuai dengan ketentuan dan peraturan.
Kemudian, sambung Winarto seluas 23 persen lainnya untuk kawasan perkantoran dan gedung pemerintahan seperti Gedung DPR, kantor kelurahan, Gedung Kemenpora, dan Gedung Kementerian LHK.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.