JAKARTA, KompasProperti - Peluang bekerja di industri keramik terbuka lebar, seiring tingginya kebutuhan pasar.
Namun, hingga saat ini belum ada pendidikan khusus yang memberikan pengajaran mengenai keramik.
"Banyak sekolah menengah kejuruan, tapi semua jurusannya masih umum. Belum ada yg tertarik untuk ke sana," ujar Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia (Asaki), Elisa Sinaga, pekan lalu.
Elisa mengatakan, pihaknya mendorong terciptanya pendidikan dasar mengenai keramik sehingga minat anak muda untuk bekerja dan berkembang dengan karir menjanjikan itu ada.
Pasalnya, hampir semua negara dengan kapasitas industri keramik yang besar seperti China, Brasil, dan Italia, memberlakukan pendidikan khusus mengenai keramik.
"Ini yang kami lagi garap, karena kesempatan kerja di tempat industri keramik ini banyak," jelas Elisa.
Ia menambahkan, industri keramik diisi pekerja langsung, yang jumlahnya lebih dari 80.000 orang. Sementara yang tidak langsung, jumlahnya 200.000 pekerja.
Hal ini membuktikan, ada kesempatan bagi pekerja untuk berkarya di industri keramik. Elisa menginginkan, industri keramik yang baru dibangun di Indonesia bisa mengirimkan tenaga kerja ke luar negeri untuk mengenyam pendidikan khusus.
"Selain arsitektur sebagai pengguna, kamu ingin ada orang Indonesia yang berminat mendalami masalah kramik. Mereka bisa bekerja di industri keramik sampai ke posisi puncak," tutur Elisa.
Saat ini, lanjut dia, banyak start-up ahli di industri keramik Indonesia yang berasal dari luar negeri. Seharusnya, kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh sumber daya manusia (SDM) dalam negeri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.