Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Dibangun

Kompas.com - 10/03/2017, 22:30 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pemerintah diminta lebih aktif menangani pembebasan lahan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta yang prosesnya sudah dimulai sejak 2012 dan baru mencapai 26,1 persen.

Pengamat transportasi Danang Parikesit menilai, pihak yang paling bertanggung jawab atas pembebasan jalan tol ini adalah pemerintah daerah dan Badan Pertanahan Nasional (BPN).

"Cepat atau lambatnya pembebasan lahan erat kaitannya dengan kemampuan Pemda dan BPN dalam menyelesaikan prosesnya," ujar Danang Parikesit, di Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Danang mengatakan, ada dua risiko yang harus diperhatikan investor dalam pembangunan jalan tol di Indonesia yakni akuisisi lahan dan pelaksanaan konstruksi.

Keduanya masih menjadi kendala yang menghantui kontraktor jalan tol meskipun pemerintah telah memberikan payung hukum guna meminimalisasi dua risiko tersebut.

Risiko akuisisi lahan berkaitan erat dengan kemampuan BPN dan pemerintah kota atau kabupaten untuk menyediakan lahan bagi pembangunan jalan tol.

Menurut Danang, instrumen regulasi untuk penyediaan lahan bagi infrastruktur sebenarnya sudah cukup.

Faktanya di Jawa yang penduduknya padat, persentase lahan yang dibebaskan jauh lebih besar dibandingkan yang tidak bebas.

"Persoalannya lebih kepada keahlian petugas pengadaan lahan dan komitmen penuh dari pemerintah daerah. Kalau Bupati atau Wali Kota bekerjanya setengah hati tentunya akan sulit proses pembebasan lahannya," sebut Danang.

Seharusnya, tambah dia, ruas tol yang lokasinya terkendala pembebasan lahan berkaca dengan daerah lain yang proses pembebasan lahannya berjalan lebih cepat, apalagi kalau masyarakatnya sudah bersedia untuk pindah.

Selain itu, untuk pembebasan lahan sesuai peraturan harus melibatkan penilai independen.

Hal ini dilakukan agar penetapan harga tanah mengacu kepada peraturan yang berlaku sehingga pemilik tanah akan tetap diuntungkan.

Hingga saat ini, pekerjaan konstruksi Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta dengan total panjang 14,18 kilometer masih menunggu pembebasan tanah. 

Padahal, proyek Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta masuk dalam proyek JORR 2, salah satu proyek strategis nasional yang dijadikan prioritas Presiden Jokowi.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menegaskan pekerjaan baru dapat dimulai apabila lahan yang ada di seksi IV sudah tersedia lebih 50 persen.

Jalan Tol Kunciran-Bandara Soekarno-Hatta diharapkan tersedia lahan yang sangat besar yang dibagi ke dalam empat seksi pekerjaan meliputi seksi I Kunciran, Pakojan, Cipete. Seksi II Cipete, Poris Plawad Indah, Buaran Indah, Tanah Tinggi.

Kemudian, seksi III Tanah Tinggi, Batusari, Batujaya, Belindung, Pajang, Jurumudi, dan Seksi IV Jurumudi dan Benda.

Jalan yang akan melintasi 12 kelurahan di lima kecamatan di Kota Tangerang ini membutuhkan sebanyak 2.497 bidang tanah dengan luas total lahan yakni 1.226,965 meter persegi.

"Kami berharap Pemkot Tangerang dan BPN dapat mendukung percepatan pembebasan pada segmen-segmen yang menjadi prioritas sehingga pembangunan konstruksi proyek ini dapat segera dimulai," kata Herry.

Jalan tol ini nantinya merupakan jalur alternatif menuju Bandara Soekarno Hatta sebagian akan dibangun melayang (elevated).

Sementara sebagian jalan di bawahnya diharapkan dapat mengurai kepadatan lalu-lintas di Kota Tangerang, terutama jalan yang menuju Bandara Soekarno Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau