Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arsitek Dunia Nilai Bandung "Leader" Kota Cerdas Indonesia

Kompas.com - 04/03/2017, 16:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

BANDUNG, KompasProperti - Arsitek ramah lingkungan dunia Jason Pomeroy menyatakan Bandung merupakan pemimpin dalam pengembangan kota cerdas di Indonesia.

Dalam acara Smart Cities 2.0 yang tayang di Channel News Asia, Pomeroy meletakkan Bandung dalam daftar kota-kota cerdas di seluruh dunia.

Di dalam acara tersebut, Pomeroy menilai Bandung sebagai kota cerdas yang gerak-geriknya bisa ditiru oleh kota lainnya di Indonesia.

"Bandung merupakan tipikal contoh kota Asia berukuran medium dengan pertumbuhan sangat cepat. Dulu hanya 100.000 penduduk pada 1920, kini menjadi 2 juta dan akan terus bertambah menjadi 4 juta orang pada 2030 mendatang," kata Pomeroy.

Menurut dia, Bandung selama ini tidak fokus pada pengembangan tipikal sebuah kota cerdas semestinya, dan memang saat ini Kota Kembang masih mengalami banyak masalah akibat pertumbuhannya yang cepat seperti polusi dan kemacetan lalu lintas.

Namun, Bandung mampu mengatasi masalah-masalah tersebut dengan membawa warganya bersama-sama melalui kekuatan media sosial.

Selama ini, istilah kota cerdas selalu diasosiasikan dengan gambaran futuristik tentang mobil tanpa supir dan peralatan rumah yang bisa berbicara.

Channel News Asia menjelaskan, kota cerdas sesungguhnya adalah bagaimana masyarakat mampu menggunakan teknologi guna mengembangkan komunitasnya dan mempromosikan budayanya sebaik mungkin.

"Bandung Command Center menyaring topik teratas seperti banjir atau kemacetan lalu lintas sehingga pemerintah dapat dengan cepat hadir untuk masalah-masalah kota yang mendesak dan menerapkan sumber daya secara efisien," jelas Pomeroy.

Selain itu, lanjut Pomeroy, warga Bandung bahkan dapat menekan 'tombol panik' pada ponsel mereka jika berada dalam bahaya dan pusat langsung mendapat notifikasi hal tersebut dalam waktu 10 detik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau