JAKARTA, KompasProperti - Melambatnya bisnis properti sejak tiga tahun terakhir, membuat pertumbuhan harga rumah mewah di Jakarta hanya 0,30 persen.
Akibatnya, sepanjang tahun 2016, ibu kota Indonesia ini terpuruk dari deretan kota elite dunia dengan hanya menempati peringkat 54 dari 100 kota yang disurvei Knight Frank dalam Prime International Residential Index (PIRI) 2017.
Di antara kota sesama Asia Tenggara, Jakarta kalah dari kota lapis kedua Thailand yakni Phuket yang berada di level 53 dengan kenaikan harga 0,52 persen.
Sementara Singapura menempati posisi 23 dengan pertumbuhan harga 3,40 persen.
Namun demikian, performa Jakarta masih di atas Bangkok yang berada di posisi 55 dengan kenaikan harga 0,28 persen dan Kuala Lumpur di peringkat 80 yang mencatat kinerja negatif yakni minus 2,87 persen.
Terburuk
Dalam sejarah PIRI, kenaikan harga rumah mewah di Jakarta tahun 2016 paling rendah ketimbang pencapaian tahun-tahun sebelumnya.
Jakarta sempat menjadi pemuncak PIRI pada 2012 dan 2013 dengan pertumbuhan properti mewah sebesar 30 persen dan 27,1 persen.
Namun, posisi itu merosot tajam pada tahun 2014. Jakarta harus puas menduduki peringkat ke-12 dengan pertumbuhan hanya 11,2 persen dengan harga rata-rata Rp 50 juta per meter persegi.
Tahun 2015, dengan kenaikan hanya 5,1 persen, harga rerata hunian mewah di kota ini menjadi Rp 52,5 juta per meter persegi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.