Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam 3 Tahun Mendatang, Pulogadung Semakin Menjanjikan

Kompas.com - 02/03/2017, 15:12 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pulogadung di Jakarta Timur, diproyeksikan menjadi kawasan yang menjanjikan seiring rencana relokasi kawasan industri.

Relokasi kawasan industri ini, sejatinya telah ditetapkan melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 101 Tahun 2000.

Nantinya, peruntukan kawasan Pulogadung bukan lagi industri berat berpolusi, melainkan dikembangkan sebagai sentra komersial berbasis industri berteknologi tinggi, tidak berpolusi, hemat lahan, dan hemat air serta berwawasan lingkungan hidup.

Ada pun properti yang direkomendasikan untuk dikembangkan di kawasan ini adalah bangunan bertingkat tinggi (vertikal).

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, Pulogadung sudah diincar para pengembang besar, di antaranya PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang menggandeng Gamaland, dan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

"Mereka tertarik mengembangkan properti komersial, lengkap dengan hunian vertikal," ujar Ali kepada KompasProperti, Kamis (2/3/2017).

Menurut Ali, ketertarikan dua pengembang raksasa tersebut bukan tanpa alasan. Pulogadung punya potensi besar untuk lebih berkembang sejajar dengan kawasan lainnya.

Terlebih, saat ini pemerintah memfokuskan pengembangan infrastruktur di Jakarta Timur, dan sekitarnya. Sebut saja Jalan Tol Cakung-Cilincing, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, dan jalur kereta trek ganda Bekasi-Cakung-Manggarai.

Selain itu, harga lahannya juga terhitung paling rendah bila dibandingkan kawasan lainnya seperti Jakarta Utara, Barat, Selatan, dan Pusat.

Harga rata-rata lahan di Jakarta Timur saat ini sekitar Rp 7,9 juta per meter persegi. Rendahnya harga lahan ini berpotensi naik dengan pertumbuhan lebih tinggi.

Tahun lalu saja, pertumbuhan harga lahan tercatat paling tinggi yakni sekitar 5,58 persen. 

Indikasi lainnya adalah ekspasi peritel dunia yang membuka gerai-gerai barunya di Jakarta Timur. Sebut saja Lulu Hypermarket, AEON Group, dan IKEA.

Sementara terkait pasar, potensinya terletak pada arah pergerakan masyarakat dari Cikampek ke Jakarta sebesar 32,76 persen dari total sebanyak 940.000 perjalanan.

Kompas.com/Robertus Belarminus Massa buruh melakukan konvoi baik dengan sepeda motor dan berjalan kaki di Kawasan Industri Pulogadung, wilayah Cakung, Jakarta Timur. Selasa (24/11/2015)
Angka ini merupakan pergerakan tertinggi dibanding dari arah Bogor, Depok, atau Tangerang.

"Angka pergerakan tersebut merupakan pasar riil. Pendek kata, dalam tiga tahun ke depan, bisnis properti di Jakarta Timur bakal makin bersinar," ucap Ali.

Tahun depan

Direktur Gamaland Dicky Iksan Soetikno mengatakan Jakarta Timur memang sedang diburu. Harga lahan dan propertinya masih kompetitif sehingga berpotensi menciptakan pertumbuhan investasi.

Orientasi pengembangan infrastruktur juga mengarah ke sana. Hal ini menarik perusahaan-perusahaan multinasional untuk membuka bisnis dan industri di kawasan timur Jakarta.

Karena itu, kata Dicky, pihaknya bersama CTRA akan memulai pengembangan properti komersial di Pulogadung tahun 2018 mendatang.

"Ya kami memulai proyek awal tahun depan," kata Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com