Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Menikmati MRT Jakarta?

Kompas.com - 27/02/2017, 08:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pengembangan mass rapid transit (MRT) masih berlangsung dan diperkirakan mulai beroperasi pada 2019.

Jalurnya yang terdiri dari dua koridor, yakni Selatan-Utara dan Timur-Barat, dibuat untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Namun, siapakah yang akan menikmati MRT?

"Sebenarnya MRT ini bagus, tapi bukan melayani kantong-kantong masyarakat, karena yang dilewati kawasan-kawasan kurang padat," ujar Ketua Bidang Transportasi Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) DKI Jakarta Reza Firdaus dalam diskusi "Transportasi Massal untuk Siapa?" di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Reza menuturkan, dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) telah menentukan koridor MRT tahap pertama, yakni Lebak Bulus-Bundaran HI.

Berdasarkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang disahkan pada 2014, sebanyak 7 stasiun berada di kawasan kurang padat.

Sementara kawasan yang paling padat di Jakarta, yakni Kembangan, Jakarta Barat dan Cakung, Jakarta Timur tidak dilewati MRT.

Hal yang dipertanyakan, kenapa justru pemerintah mendahulukan pembangunan stasiun MRT di kawasan yang kurang padat penduduk ketimbang kawasan yang padat.

Selain itu, Reza juga mempertanyakan rencana pemerintah dalam menentukan pembangunan transit oriented development (TOD) di setiap stasiun.

"Itu konsep bagus, tapi kalau kita lihat zonasi dalam RDTR, mau dibangun apa?" sebut Reza.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pada RDTR dalam radius maksimal 800 meter-1,5 kilometer, atau jarak maksimal yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki jika dibuat TOD.

Kalau dilingkarkan saja radius tersebut, hampir seluruh zona tidak ada rumah susun, justru yang ada adalah rumah mewah, kantor komersial, dan kantor pemerintahan.

"Seharusnya yang dilayani itu kantong-kantorng warga di sana. Setidaknya 800 meter dari rencana stasiun, tapi enggak ada rusun atau rumah terjangkau," kata Reza.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau