JAKARTA, KompasProperti - Pada 2014, jumlah sepeda motor tercatat 13 juta unit. Jumlah ini sangat besar dibandingkan penduduk Jakarta yang mencapai 10 juta jiwa.
"Saya khawatir, data kecelakaan motor di Indonesia 85.000 kasus per tahun, yang tewas 26.000 per tahun," ujar pengamat transportasi Irwan Prasetyo saat diskusi "Transportasi Massal untuk Siapa" di Planner Center, Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Jika dirata-ratakan, sebanyak 70 orang meninggal setiap hari akibat kecelakan sepeda motor.
Irwan mempertanyakan, apakah keadaan ini akan terus dibiarkan dan masyarakat berkembang dengan bergantung pada sepeda motor.
Di sisi lain, motor memang dijual dengan harga yang terjangkau dan tidak ada batasan berarti yang ditentukan pemerintah.
"Motor itu barang yang sangat membahayakan. Motor tenaga tinggi, tapi keselamatannya ringkih. Mass transit is a must," kata Irwan.
Meski demikian, tutur dia, pengembangan transportasi massal juga perlu perencanaan matang. Transportasi massal tidak dapat berdiri sendiri dan perlu didukung sistem lainnya.
Misalnya, didukung dengan tempat pejalan kaki yang representatif atau transportasi pemadu dan penghubung seperti bajaj biru.
Bajaj ini dapat meneruskan penumpang dari rumah ke pusat transportasi atau sebaliknya.
"Kita harus dukung transportasi massal, kadang kita juga perlu memperhatikan jaringan jalan ditambah terus, tapi kalau bisa untuk transportasi massal seperti busway, yang mobil enggak usah," tandas Irwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.