SINGAPURA, KompasProperti - Produk-produk besutan Samsung Electronic Co Ltd dibanderol dengan harga yang fantastis. Meski demikian, Samsung yakin produknya masih diminati pasar, khususnya segmen kelas atas.
Pasalnya, menurut Director Corporate Marketing Samsung Indonesia Jo Semidang, penetrasi penggunaan peralatan rumah tangga di Indonesia masih kurang bila dibandingkan negara lain di Asia.
"Samsung lebih condong ke target market yang mature, segmen menengah ke atas," ujar Jo kepada KompasProperti, di Bread Street Kitchen, Marina Bay Sands, Singapura, Kamis (17/2/2017).
Jo mengatakan, produsen lain mungkin mengejar pasar yang lebih besar, yakni menengah dan menengah ke bawah. Namun, biasanya mereka tidak mencari inovasi, melainkan memikirkan bagaimana barang bisa murah.
Dengan demikian, untuk mengurangi beban, ada sejumlah material yang diganti atau fitur-fitur tertentu dihilangkan agar harganya terjangkau.
Sementara Samsung, kata Jo, senantiasa mencari inovasi terbaru untuk para konsumen kelas atas.
"Barang-barang dengan inovasi premium seperti Family Hub 2.0, memang enggak murah. Teapi ada orang yang mau beli dengan harga lebih, dan dapat manfaatnya lebih," tutur Jo.
Ia menambahkan, saat ini masyarakat kelas atas jumlahnya berkisar 5-10 persen dari seluruh penduduk Indonesia.
Jika penduduk Indonesia secara total yakni 250 juta, masyarakat dengan kemampuan daya beli tinggi berkisar 12,5-25 juta orang.
"Pasarnya besar. Konsumen ini memang cari inovasi baru. Kalau ke toko, orang-orang ini akan tanya produk terbaru apa," kata Jo.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.