JAKARTA, KompasProperti - Dalam debat ketiga Pilkada DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat sebagai calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut 2 mempertanyakan program perumahan yang diusulkan pasangan calon nomor 3 Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Djarot menanyakan skema teknis agar masyarakat dapat memiliki rumah tanpa adanya uang muka atau down payment (DP).
Djarot juga bertanya, apakah skema tersebut sesuai dengan peraturan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Menanggapi hal tersebut, Anies menjelaskan, program cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang telah berjalan selama ini sebenarnya tidak salah.
"Kami akan bekerja sama dengan perbankan bukan menyiapkan rumahnya. Misalnya Bank DKI, kredit rumah mereka (rakyat) bisa dapatkan tanpa bayar DP. Bagaimana? Dengan menabung selama 6 bulan secara konsisten," ujar Anies dalam debat di hotel Bidakara, Jumat (10/2/2017).
Selama ini, warga atau mereka yang hijrah ke Jakarta bermimpi untuk dapat memiliki rumah.
Sementara, skema yang populer saat ini adalah pembiayaan melalui perbankan atau KPR, dengan tenor cicilan hanya 15 tahun.
Cara ini diakui Anies cukup efektif untuk membuat cicilan terjangkau setiap bulan. Namun untuk uang muka, tidak banyak orang memiliki cukup dana membayarnya.
"Pasalnya, persentase DP terhadap harga rumah seringkali tinggi," sebut Anies.
Dengan menabung selama 6 bulan di bank yang sudah dikerjasamakan, Anies berharap uang muka rumah sebesar 10 persen dapat terpenuhi.
"Tabungan ini dinilai dan dikonversi sebagai pengganti DP. Installment setiap bulan secara konsisten sesuai kemampuan dan daya belinya," jelas Anies.
Pada kesempatan yang sama, pasangan Anies, Sandiaga menambahkan, metode ini dapat diwujudkan.
Ia mengaku sudah pernah diminta oleh Anies untuk menghitung bagaimana cara agar perumahan dapat dijangkau oleh masyarakat tanpa harus membayar DP.
"Ini mirip-mirip Housing Development Board (HDB) di Singapura. Kalau ditarik pinjaman jangka panjang, DP bisa ditekan," kata Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga menuturkan, metode ini telah efektif dilakukan di negara-negara lain. Caranya, dengan menggaet perbankan dan memberlakukan cicilan jangka panjang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.