Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serapan Lahan Industri 2016 Terendah dalam 7 Tahun

Kompas.com - 09/02/2017, 22:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

 

JAKARTA, KompasProperti - Tingkat serapan lahan industri sepanjang kuartal IV-2016 merupakan yang terendah selama kurun 7 tahun terakhir.

Menurut riset Cushman and Wakefield Indonesia, selama periode tiga bulan terakhir tahun lalu, transaksi yang terbukukan hanya 62,25 hektar.

Jumlah ini menggenapi total permintaan bersih selama satu tahun terakhir yaitu 146 hektar.

"Ini merupakan catatan terendah untuk permintaan bersih lahan industri sejak tahun 2009 yang hanya 134 hektar," beber Director Research and Advisory Cushman and Wakefield Indonesia Arief Rahardjo, dalam riset "Greater Jakarta Property Market Overview Q4 2016" yang diterima KompasProperti, Rabu (8/2/2017).

Secara tahunan, permintaan tahunan selama 2016 juga menurun secara signifikan dari tahun 2015 yang terserap 335 hektar.

Demikian juga dari sisi pasokan baru secara tahunan, pada 2016 jumlahnya paling rendah dalam 7 tahun, dengan total hanya sekitar 160 hektar.

Angka ini kurang dari 10 persen dibandingkan 2015 dengan pasokan tahunan 1.800 hektar lebih.

Tidak ada pendorong utama untuk lahan industri pada 2016 sehingga rata-rata permintaan relatif rendah, yakni kurang dari 5 hektar per transaksi.

Selama tahun 2016, kawasan industri di Bekasi-Karawang menjadi koridor yang menyerap lahan terbesar dari seluruh permintaan.

Sisanya, sebagian besar diserap oleh perkebunan di Serang. Ini mencerminkan permintaan rendah di sebagian besar kawasan industri lainnya seperti Bogor, Tangerang, dan Jakarta.

Secara total, saat ini lahan industri yang ada seluas 12.740 hektar. Area terbesar ada di Bekasi dengan 4.555 hektar, Karawang dan Purwakarta 3.389 hektar, serta Serang 2.855 hektar.

Di Jakarta, lahan industri yang masih beroperasi seluas 1.089 hektar, Tangerang 772 hektar, dan Bogor 80 hektar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com