JAKARTA, KompasProperti - PT Adhi Karya (Persero) Tbk memastikan penyelesaian pembangunan light rail transit (LRT) Jabodebek tetap sesuai rencana kendati masih belum ditentukan skema pembiayaan selain dari APBN.
"Target penyelesaian tetap akhir 2018 atau awal 2019 sesuai perintah Presiden Jokowi," kata Komisaris Utama PT Adhi Karya Tbk Fadjroel Rachman kepada KompasProperti, Kamis (9/2/2017).
Sebelumnya diberitakan dana APBN dinilai tidak cukup membiayai keseluruhan pembangunan LRT Jabodebek yang diperkirakan menelan dana hingga Rp 22,5 triliun.
Baca: Proyek LRT Jabodebek Telan APBN Besar, Pemerintah Cari Opsi Pembiayaan
Padahal, di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016 disebutkan bahwa guna percepatan pembangunan LRT Jabodebek tersebut maka seluruh biayanya akan ditanggung oleh APBN.
Lebih lanjut Fadjroel menyampaikan, pemerintah saat ini sedang mencari skema pembiayaan lain untuk LRT Jabodebek.
"Segera diputuskan Presiden Jokowi dalam beberapa hari ini alternatif pembiayaannya," tambah dia.
Kontraktor pelat merah tersebut ditugaskan untuk membangun LRT Jabodebek yang dibagi dalam dua tahap dengan masing-masing tahapan terdiri dari tiga lintas pelayanan.
Tahap satu meliputi lintas pelayanan Cibubur-Cawang, Bekasi Timur-Cawang, Cawang-Dukuh Atas (10,5 kilometer) dengan 21 stasiun dan panjang 42,1 kilometer.
Sedangkan tahap dua lintas pelayanan Cibubur-Bogor (25 kilometer), Dukuh Atas-Palmerah-Senayan (7,8 kilometer), dan Palmerah-Grogol (5,7 kilometer) sehingga menghasilkan total panjang 41,5 kilometer.
Rencananya, akan ada 10 stasiun pada tahap dua.
Jalur LRT Cibubur-Cawang dijadwalkan beroperasi pada akhir 2017, sedangkan Bekasi Timur-Cawang dan Cawang-Dukuh atas bisa beroperasi pada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.