Dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan pasokan properti terbatas, rata-rata harga sewa di wilayah ini lebih mahal daripada di kota-kota dengan profil tinggi lainnya.
Dalam dollar AS, harga sewa di kota 14 persen lebih tinggi daripada di lokasi berikutnya yang paling mahal di Asia, Tokyo.
Lima tahun lalu, harga sewa di Hongkong sekitar 20 persen lebih tinggi daripada di ibu kota Jepang tersebut.
Namun, kesenjangan telah menurun secara signifikan sejak saat itu.
Daratan China
Shanghai, yang berada di peringkat ketiga dengan akomodasi high-end termahal di Asia tahun lalu turun dua tempat ke posisi kelima.
Hal ini disebabkan besarnya kenaikan harga sewa di Seoul dan Yokohama. Di China, posisi Shanghai tepat di depan Beijing, Dalian, dan Guangzhou.
Peringkat sewa rata-rata lokasi di China umumnya meningkat selama tahun lalu.
"Evaluasi terbaru kami dari tingkat sewa rata-rata di China menunjukkan, pengenalan PPN merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan oleh tuan tanah," sebut Quane.
Shanghai, Beijing, Shenzhen, dan Guangzhou dilaporkan mengalami peningkatan nyata untuk sewa rata-rata dalam satu tahun terakhir.
Tanpa perubahan PPN, diharapkan banyak lokasi menempatkan perubahan minimal sewa rata-rata pada tahun 2016. Pasalnya, permintaan asing telah goyah di tengah ketidakpastian ekonomi.
Berikut daftar 20 kota Asia berdasarkan biaya sewa apartemen 3 kamar tidur high-end:
1. Hongkong
2. Tokyo
3. Seoul
4. Yokohama
5. Shanghai
6. Beijing
7. Singapura
8. Mumbai
9. Yangon
10. Metro-Manila
11. Jakarta
12. Makau
13. Bangkok
14. Taipei
15. Ho Chi Minh City
16. New Delhi
17. Hanoi
18. Dhaka
19. Dalian
20. Guangzhou