Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Masih Stagnan, Apartemen yang Terjual Hanya 5.350 Unit

Kompas.com - 02/02/2017, 13:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Pasar apartemen masih terlacak stagnan. Hal ini ditandai dengan tren penurunan penjualan yang terus berlangsung hingga kini.

Kinerja merosotnya penjualan apartemen terjadi sejak 2015. Bahkan, menurut JLL Indonesia, angka penjualan apartemen pada tahun itu, jauh lebih rendah ketimbang 2011-2014.

Penjualan tertinggi, tercatat pada tahun 2014 yakni sekitar 17.000 unit. Sedangkan pada 2015, penjualan anjlok menjadi kurang dari 12.000 unit.

Kemudian pada 2016, jumlah unit apartemen terjual kembali terjun bebas.

"Sekitar 5.350 unit terjual pada 2016," ujar Head of Research JLL Indonesia James Taylor, di Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Berdasarkan hasil riset "Jakarta Properti Market Update" Kuartal IV-2016, JLL mencatat rata-rata penjualan properti selama 10 tahun terakhir adalah 8.700 unit.

Dalam satu dekade ini, penjualan apartemen yang jumlahnya di atas rata-rata selain 2014-2015 adalah pada 2012 dan 2013.

Pada 2012, penjualan tercatat lebih dari 12.000 unit sedangkan pada 2013 jumlahnya naik mendekati 14.000 unit.

"Selama 2011-2014, permintaan yang kuat berasal dari semua segmen pasar sebagai tanda pasar telah pulih. Pada 2015-2016, permintaan melemah," kata James.

Meski demikian, masih menurut catatan JLL, melemahnya permintaan dalam dua tahun belakangan tidak serendah pada periode 2008-2010.

Pada 2008, jumlah unit terjual hanya di atas 6.000 unit. Angka ini turun drastis setahun kemudian menjadi sekitar 2.000 unit.

Selanjutnya, pada 2010, terjadi sedikit peningkatan meski masih jauh di atas rata-rata 10 tahun, yaitu hampir 4.000 unit.

"Dampak dari krisis ekonomi global sangat terasa pada 2009," sebut James.

Sementara itu, pada 2006 dan 2007, penjualan apartemen juga di bawah 8.700 unit.

Pada 2006, penjualan tercatat 8.000 unit sedangkan 2007 menurun menjadi hanya sekitar 7.000 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com