Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Peradaban di Papua dengan Infrastruktur

Kompas.com - 26/01/2017, 15:42 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KompasProperti - Membangun peradaban sangat penting untuk meningkatkan harkat dan martabat suatu bangsa.

Membangun peradaban di Indonesia, contohnya di Papua, menjadi salah prioritas pemerintah untuk menciptakan pemerataan.

"Bayangkan di Wamena, pegunungan tengah, antara satu bukit dengan bukit lainnya kelihatan. Tapi, kalau jalan ke sana 4 hari. Kami akan coba tembus itu," ujar Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat Economic Challenges: Transportation Outlook 2017, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Basuki mengatakan, kalau kondisi dari satu bukit ke bukit lainnya yang sulit ditempuh tidak segera diatasi, tenaga medis dan pengajar sulit bertahan.

Saat ini saja, karena keterbatasan akses, mereka harus menggunakan helikopter untuk memangkas waktu tempuh. Selama ini, dengan jalur darat waktu yang dibutuhkan menembus bukit sekitar 2 hari hingga 4 hari.

Karena itu, kata Basuki, pengembangan infrastruktur sangat dibutuhkan. Tidak saja di perkotaan, melainkan juga di pedesaan.

Di perkotaan, infrastruktur dibutuhkan untuk meningkatkan dan mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Di perbatasan dan pedalaman, infrastruktur dibangun untuk bisa memeratakan pembangunan dalam rangka mengurangi ketimpangan," jelas Basuki.

Untuk itu, kata dia, jaringan jalan nasional sekarang tercatat 540.000 kilometer. Sementara yang menjadi tanggung jawab langsung Kementerian PUPR adalah 47.000 kilometer atau meningkat 80.000 kilometer dalam 2 tahun ini.

Banyak dari jalan-jalan tersebut yang meningkat statusnya dari jalan provinsi menjadi jalan nasional. Karena memang dari sisi perawatan dan pemeliharaan cukup mahal.

"Namun, untuk jalan provinsi dan kabupaten, masih jadi teknis di Kementerian PUPR juga," imbuh Basuki.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau