Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Rumah 8 Orang Terkaya di Dunia (I)

Kompas.com - 23/01/2017, 19:57 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KompasProperti - Forbes telah menetapkan nama-nama orang dengan jumlah kekayaan paling banyak di dunia.

Dari delapan nama yang ada, enam di antaranya adalah orang Amerika Serikat (AS) dan dua lainnya dari Eropa serta Meksiko.

Dengan jumlah kekayaan mencapai miliaran dollar AS, menarik mengintip rumah-rumah milik mereka saat ini.

KompasProperti mencoba menampilkan rumah-rumah para taipan itu. Urutan disesuaikan dengan jumlah kekayaan yang dimiliki.

Ini merupakan bagian pertama dari dua tulisan. Bagian kedua bisa diklik di sini:

1. Bill Gates

Kekayaan salah pendiri perusahaan perangkat lunak paling mahsyur di dunia, Microsoft, ini ditaksir mencapai 75 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 1.002 triliun lebih.

Dia memutuskan berhenti menjadi CEO Microsoft pada medio 2000-an dan mulai fokus mengelola organisasi amalnya yang dikelola bersama istrinya, Bill and Melinda Gates Foundation.

Kendati begitu, Gates telah menginvestasikan kekayaannya ke sektor properti melalui kepemilikan rumah baru senilai 150 juta dollar AS atau lebih dari Rp 2 triliun.

Rumah itu berada di Medina, Washington, sedikit di luar Seattle, AS. Gates melengkapi rumahnya dengan bermacam fasilitas seperti akuarium dalam ruangan berisi hiu, paus, dan binatang laut lainnya.

Rumah Bill Gates juga menawarkan pemandangan indah dari Samudera Pasifik serta pemandangan menakjubkan kota Seattle.

2. Amancio Ortega

Di posisi dua ada orang terkaya nomor satu Eropa, yakni Amancio Ortega. Dia adalah pendiri toko ritel fashion Zara yang kekayaannya diperkirakan mencapai 67 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 896,16 triliun.

Ortega pertama kali membuka Zara pada 1975. Kini Zara menjadi salah satu bagian dalam grup Ortega's Inditex dan telah memiliki 7.000 toko secara global.

Sama seperti Bill Gates, Ortega juga memiliki rumah yang tak kalah luar biasa.

Rumah Ortega berada di La Coruna, Spanyol dan menghadap pantai indah Spanyol. Gaya arsitektural rumah ini semakin terlihat indah berkat pohon kelapa menjulang tinggi dan air pantai berwarna hijau kristal.

 

3. Warren Buffet

Pria berusia 86 tahun ini menjadi orang ketiga terkaya di dunia. Kisahnya menjadi miliarder terutama keputusan jelinya dalam melakukan investasi telah diikuti ribuan orang.

Buffet yang kekayaannya ditaksir mencapai 60,8 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 812 triliun ini pertama kali berinvestasi saat remaja pada 1940-an dan secara bertahap membentuk perusahaannya sendiri bernama Berkhsire Hathaway.

Kendati telah menjadi orang ketiga terkaya dunia, hidup Buffet masih sederhana. Dia bahkan telah mendedikasikan sebagian hartanya untuk amal.

Sejak 2006 dia mendonasikan sebagian saham Berkshire ke Bill and Melinda Gates Foundation.

Selain itu, Buffet juga sampai saat ini masih tinggal di rumah kecil nan sederhana di Omaha, Nebraska, AS.

 

4. Carlos Slim Helu

Orang terkaya di Meksiko ini ditaksir memiliki kekayaan mencapai 50 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 668,42 miliar dari usahanya di sektor telekomunikasi multinasional bernama America Movil.

Carlos Slim Helu dulu pernah mencicipi tahta orang paling kaya sekolong langit, tetapi kini hanya berada di posisi keempat.

Sebagai pengusaha nyentrik, Helu kini tinggal di rumah yang berada di atas struktur unik di Meksiko.

Rumah Helu merupakan sebuah keajaiban modern untuk arsitektur dan desain yang rumit di era seperti ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com