Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Infrastruktur, HD Asia Advisory Rekomendasikan Pemerintah Tingkatkan Skema PPP

Kompas.com - 22/01/2017, 14:19 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tantangan bagi Indonesia dalam hal infrastruktur adalah bukan hanya untuk memaksimalkan yang sudah ada, melainkan pada masalah investasinya.

Penasihat Pelaksana Infrastruktur dan Perkotaan HD Asia Advisory Bernardus Djonoputro mengungkapkan hal tersebut dalam hasil rekomendasinya atas pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Penyediaan infrastruktur yang diperlukan seperti sistem transportasi, jalan tol, kereta bandara, transportasi multi moda, kereta ringan, saluran irigasi, teknologi informasi, dan komunikasi saat ini dikembangkan di dalam sebuah lingkaran ekonomi dan politik kompleks.

"Semuanya itu membutuhkan usaha dan strategi khusus agar investor swasta dan pemerintah bisa memainkan perannya secara signifikan," ujar Bernie, sapaan akrab Bernardus kepada Kompas.com, Sabtu (21/1/2017).

Masalah kurangnya investasi ini kemudian diperburuk dengan kurangnya penggunaan atau pengelolaan infrastruktur yang telah ada secara optimal.

Menurut rekomendasi HD Asia Advisory, pembiayaan infrastruktur termasuk alokasi anggaran belanja untuk sektor publik dan partisipasi swasta perlu ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia jika ingin pertumbuhan ekonomi dan target mengurangi kemiskinan cepat diwujudkan.

Selain itu ada beberapa isu yang perlu segera ditangani yakni peningkatan manajemen publik, peningkatan investasi swasta, pengurangan biaya tinggi perekonomian, mobilisasi keuangan, dan peningkatan dalam reformasi birokrasi serta regulasi.

Kendati demikian, HD Asia Advisory menyebutkan, agenda pembangunan infrastruktur yang relevan telah tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan memberikan prioritas lebih tinggi untuk pembangunan infrastruktur prioritas dan telah diperkuat dengan Kepres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Proyek Strategis Nasional telah memberikan poin-poin guna meningkatkan peran swasta pada pembangunan infrastruktur.

Poin-poin tersebut adalah pentingnya implementasi Public Private Partnership (PPP) atau skema kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam hal pembangunan infrastruktur.

Kemudian mengembangkan sistem manajemen infrastruktur yang lebih efisien dan meningkatkan kualitas infrastruktur yang dibangun baik oleh pemerintah maupun swasta.

Berikutnya adalah menyediakan dukungan finansial guna memenuhi target pembangunan infrastruktur melalui mekanisme pembiayaan seperti PPP dan skema-skema lainnya.

Dengan perkiraan kembali adanya pemotongan APBN 2017 seperti ketika 2016 lalu, maka pemerintah telah mengindikasikan sangat membutuhkan turut campur pembiayaan dari swasta dengan kemungkinan meningkatkan pinjaman dari Multilateral Development Banks termasuk Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang baru saja dibentuk.

Multidonor Trust Fund seperti 'Urbanisasi Berkelanjutan' kemungkinan akan menjadi tema umum di mana banyak mitra dapat berkontribusi atau menjadi co-investor dalam manajemen perkotaan dan diharapkan juga bisa dipakai untuk pembangunan nasional perkotaan jangka panjang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar 'Roadshow'

Pasarkan Hunian di IKN, Otorita dan Pengembang Akan Gelar "Roadshow"

Hunian
Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Investasi Rp 15,1 Triliun Masuk ke KEK Sepanjang Triwulan Pertama

Berita
Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Kuartal Pertama, Pengembang PIK2 Raup Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tegal: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Jangan Buang Sisa Minyak ke Dalam Saluran Pembuangan Wastafel! Ini Alasannya

Tips
Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Ini Peran Kementerian ATR/BPN Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

128 Rumah Ramah Lingkungan di Cikupa Siap Dijual, Harganya Mulai Rp 1,8 Miliar

Berita
Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Bolehkah Menuangkan Air Mendidih ke Saluran Pembuangan Wastafel?

Tips
Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Punya 350 Hektar Lahan di Bali, ITDC Minta Perubahan Status Hak

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonogiri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tahun 2024, Metland Bidik 'Marketing Sales' Rp 1,9 Triliun

Tahun 2024, Metland Bidik "Marketing Sales" Rp 1,9 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purworejo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Kepada Pengusaha China, AHY Komitmen Mudahkan Izin Usaha dan Investasi

Berita
Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Indonesia Incar Pengurangan Emisi 385 Juta Ton, Baru Terpangkas Segini

Berita
Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Ke Jepang, Menhub Akan Bahas MRT Jakarta hingga Pelabuhan Patimban

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com