JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Indonesia (Aperssi) Ibnu Tadji mengaku kesulitan memperoleh data tentang perkembangan rumah susun (rusun) atau apartemen di Jakarta.
Seharusnya Aperssi memiliki data tentang bagaimana tingkat hunian rusun, profil penghuninya, hingga fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya.
Namun, sebaliknya Aperssi tidak memegang data seperti itu lantaran tidak adanya transparansi dari pengelola rusun.
Para pengelola yang merupakan bagian dari pengembang menjadikan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun (P3SRS) sebagai pijakan untuk menguasai pengelolaan apartemen dengan motif ekonomi sebagai tujuan utamanya.
"Kalau data itu dikeluarkan pengelola maka bisa digunakan untuk bersatu, berkumpul, lalu kemudian melawan pengembang," ujar Ibnu kepada Kompas.com, Kamis (19/1/2017).
Bahkan, lanjut Ibnu, instansi pemerintah pun tak memiliki data terkait hal tersebut sehingga itu hanya menjadi konsumsi atau penguasaan pengelola rusun saja.
"Mereka nggak mau transparan intinya," sebut Ibnu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.