Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lupakan Kontroversi MRT "Jangkrik", Tengoklah MRT Korsel dan Jepang

Kompas.com - 18/01/2017, 20:40 WIB
Lidwina Hanna Ratna Maharrini

Penulis

Untuk membeli multiple journey card, penumpang bisa melalukan cara yang sama melalui vending ticket machine.

Namun penumpang mesti memilih kategori multiple journey card sebelum bertransaksi. Pada mesin tersebut, penumpang juga dapat mengisi ulang saldo dalam kartu perjalanan.

Setelah mendapat kartu, tempel kartu tersebut ke gerbang sensor. Masuklah ke jalur yang sesuai dengan tujuan.

Beralih ke Jepang. Layanan MRT di Jepang dikenal dengan nama Tokyo Metro. Moda transportasi ini mampu mengakses sejumlah destinasi populer, layaknya Sensoji Temple (Asakusa), Shibuya, Kabukicho (Shinjuku), Tsukiji Market (Tsukiji), Kabuki-za (Higashi-ginza), dan Tokyo Tower (Kamiyacho).

Kereta ini datang ke stasiun setiap dua sampai tiga menit sekali pada jam sibuk. Dalam sehari, Tokyo Metro mengangkut lebih dari 6,3 juta penumpang.

Biaya perjalanan untuk orang dewasa ialah 170 yen (Rp 20.000), 200 yen (Rp 23.500), 240 yen (Rp 28.300), 280 yen (Rp 33.000), dan 310 yen (Rp 36.500). Tarif tersebut mengacu kepada jarak perjalanan yang ditempuh. 

Setiap tiket menampilkan nominal tarif perjalanan. Penumpang dapat membeli tiket dengan tarif sesuai jarak yang ditempuh.

Ada beberapa jenis tiket yang dapat penumpang pilih. Pertama, tiket reguler. Tiket tersebut digunakan untuk sekali perjalanan.

jakartamrt.co.id Inilah penampilan moncong MRT yang dikatakan oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono seperti jangkrik.
Kedua, tiket kupon, yakni tiket yang dijual dalam bentuk paket. Ada paket yang berisi 11 tiket untuk orang dewasa dan anak-anak yang dapat digunakan setiap waktu, 12 tiket untuk orang dewasa yang dapat digunakan setiap Senin sampai Jumat pukul 10.00 sampai 16.00 sore, dan 14 tiket untuk orang dewasa yang berlaku hanya pada akhir pekan.

Penumpang pun dapat memilih tiket student/commuter railway pass. Tiket ini dapat digunakan secara tidak terbatas, ke tujuan mana pun dan kapan pun.

Dari segi desain kereta untuk layanan MRT, baik Subway Korea maupun Tokyo Metro, sama-sama serupa dengan commuter line di Jakarta. Seperti diketahui, armada kereta commuter line di Jakarta memang diimpor dari Jepang. 

Terkait desain MRT untuk Jakarta, Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah menyatakan desain garapan MRT tidak kalah apik dengan milik luar negeri.

"Sebagai informasi, desain MRT Jakarta bernuansa hijau. Di bagian kepala kereta ada layar yang menampilkan informasi rute yang dituju," kata dia kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2017).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com