Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Bicara Moratorium, Pemkab Badung Perketat Pengembangan Hotel

Kompas.com - 13/01/2017, 09:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

BADUNG, KOMPAS.com - Kendati hingga akhir 2016 lalu, Kabupaten Badung, Bali, sudah disesaki 155 hotel berbintang, dan 478 hotel non-bintang dengan total 75.000 kamar, namun otoritas setempat menolak bicara moratorium.

Padahal, menurut riset Colliers International Indonesia, performa bisnis perhotelan di sana, dan Bali secara umum tidak lebih baik dari kawasan lain di Indonesia. Tingkat hunian rata-rata hanya 68 persen.

Demikian halnya dengan kinerja tarif rerata harian yang terus menurun sejak 2014 lalu menjadi sekitar 107 dollar AS.

Sebaliknya, Kepala Dinas Pariwisata Badung Cokorda Raka Darmawan berpendapat moratorium sama artinya dengan menghentikan investasi.

Sementara investasi justru menggerakkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja. Tahun lalu saja, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Badung yang senilai Rp 3,8 triliun, 70 persen di antaranya bersumber dari pariwisata dengan segmen pajak hotel dan restoran

Karena itu, Cokorda lebih memilih melakukan penataan dan pengawasan ketimbang menempuh langkah moratorium.

"Artinya, kami pemerintah kabupaten membatasi luas lahan minimal untuk pembangunan hotel. Ada aturannya itu," ungkap Cokorda kepada Kompas.com, usai peresmian Mövenpick Resorts & Spa Jimbaran Bali, Kamis (12/1/2017).

Dia mencontohkan, untuk kawasan Kuta secara umum luas lahan minimal yang bisa dikembangkan sebagai hotel adalah 5.000 meter persegi. 

Untuk Kuta Kuta Utara seluas 7.500 meter persegi, dan Kuta Selatan seluas 1 hektar.

Selain itu, Cokorda juga mewajibkan pemilik, dan pengelola hotel melakukan sertifikasi usaha, dan sertifikasi profesi bagi tenaga kerjanya. 

"Kalau tidak dibuat regulasi demikian, bisnis hotel akan tumbuh tak terkendali. Terutama hotel budget," sebut dia.

40 Hotel

Colliers mencatat, sepanjang 2017 ini Bali akan menambah 40 hotel baru. Rinciannya, tiga hotel bintang tiga dengan jumlah 300 kamar, Horison Hotel Kuta, Grand Serela Hotel, dan Ivory Hotel Padma.

Kemudian, 21 hotel bintang 4 dengan 3.932 kamar. Menyusul 14 hotel bintang lima dan mewah dengan 2.446 kamar, dan 2 hotel bujet sebanyak 225 kamar. 

Turis Australia masih mendominasi di peringkat teratas dengan jumlah sekitar 950.000 orang. Disusul China dengan 805.000 orang, dan India dengan 175.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com