Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Jalan Tol Non Trans Jawa Masih di Bawah 40 Persen

Kompas.com - 10/01/2017, 09:02 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain Jalan Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, pembangunan dalam rangka menunjang konektivitas yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga meliputi Jalan Tol Non Trans Jawa.

Dengan total panjang 325,09 kilometer, Jalan Tol Non Trans Jawa ini membutuhkan biaya investasi Rp 47,78 triliun dan konstruksi Rp 26,145 triliun.

Hanya, tidak seperti Tol Trans Jawa yang perkembangan konstruksinya demikian masif. Pembangunan Tol Non Trans Jawa terhitung lambat. Hal ini karena pengadaan lahan mengalami hambatan sehingga konstruksinya masih di bawah 40 persen.

Kecuali Tol Gempol-Pasuruan, konstruksi ruas tol lainnya dalam tulisan ini belum menunjukkan tanda-tanda kemajuan, masih di bawah 5 persen.

Berikut daftar ruas yang terdaftar dalam Jalan Tol Non Trans Jawa berikut perkembangannya.

1. Ciawi Sukabumi

Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Trans Jabar Tol bertugas untuk membangun tol sepanjang 54 kilometer ini.

Dibagi menjadi 4 seksi, perkembangan konstruksinya baru menyentuh 3,56 persen. Biaya investasi ruas ini adalah sebesar Rp 7,775 triliun dan biaya konstruksi Rp 4,17 triliun.

Selain itu, biaya tanahnya mencapai Rp 824 miliar dengan serapan 26,6 persen. Ruas ini ditargetkan dapat beroperasi secara keseluruhan pada 2019.

2. Gempol-Pasuruan

PT Trans Marga Jatim Pasuruan dipercaya pemerintah untuk membangun ruas sepanjang 34,15 kilometer yang terbagi dalam 3 seksi.

Biaya investasi dan konstruksi yang dibutuhkan, masing-masing Rp 2,77 triliun dan Rp 1,68 triliun.

Sementara untuk biaya tanahnya diperlukan Rp 256 miliar dengan penyerapan 67,62 persen.

Dengan perkembangan konstruksi di lapangan 39,2 persen, ruas ini ditargetkan dapat beroperasi 2018.

3. Pasuruan-Probolinggo

Sebagai BUJT, PT Transjawa Paspro Jalan Tol membangun ruas yang terdiri dari 3 seksi tersebut.

Ruas ini memilik total panjang 31,3 kilometer dengan biaya investasi Rp 3,551 triliun dan konstruksi Rp 1,56 triliun.

Serapan biaya tanahnya tercatat 33,52 persen dari total Rp 216 miliar.

Targetnya, ruas ini dapat beroperasi tahun depan. Sementara perkembangan di lapangan masih menunggu kesiapan lahan.

4. Waru (Aloha)-Wonokromo-Tanjung Perak

Ruas tol sepanjang 18,2 kilometer ini dibagi menjadi 3 seksi dan dikerjakan oleh PT Margaraya Jawa Tol.

Biaya investasinya mencapai Rp 11,11 triliun, sementara konstruksi Rp 3,97 triliun.

Meski demikian, dari kebutuhan biaya tanah Rp 1,425 triliun, belum ada sepeser pun yang disalurkan atau terserap.

Perkembangan konstruksinya baru menyentuh 3,38 persen dengan target operasi setelah 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com