JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengklaim telah mencapai sejumlah target pembangunan sepanjang tahun 2016 lalu.
Hal tersebut ditandai dengan peresmian beberapa proyek infrastruktur dan penandatanganan kontrak pelaksanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur.
Berikut kinerja kementerian yang dipimpin Basuki Hadimuljono selama 12 bulan terakhir:
Ketahanan Air dan Pangan
Dalam mendukung ketahanan air dan pangan, melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) SDA mampu menyelesaikan pembangunan tujuh infrastruktur pengelolaan SDA.
Infrastruktur tersebut adalah Bendungan Payaseunara di Aceh, Bendungan Teritip di Kalimantan Timur, Daerah Irigasi (D.I) Karau di Kalimantan Tengah, DI Selingsing (Bendung Pice Besar) di Bangka Belitung, Bendung Gerak Sembayat di Jawa Timur dan penyediaan air baku mendukung Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional Bregas di Jawa Tengah.
Tahun yang sama, Kementerian PUPR memulai pembangunan delapan bendungan baru yang ditandai dengan penandatanganan kontrak pekerjaan pembangunan.
Delapan bendungan tersebut adalah Bendungan Way Sekampung di Lampung, Bendungan Ciawi, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Cipanas, dan Bendungan Sukamahi di Jawa Barat, Bendungan Kuwil Kawangkoan di Sulawesi Utara, Bendungan Ladongi di Sulawesi Tenggara serta Bendungan Napun Gete di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Selain untuk keperluan irigasi, pembangunan delapan bendungan dengan total biaya sekitar Rp 9,8 triliun tersebut juga ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 9,08 meter kubik per detik, memenuhi kebutuhan listrik sebesar 20,56 megawatt, dan mereduksi banjir sebanyak 1,595 meter kubik per detik.