JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebutkan akan memasang eskalator pada halte Transjakarta di Jalan Layang Ciledug-Kapten Pierre Tendean Koridor 13, terutama Halte CSW, Kebayoran Baru.
Eskalator ini dipasang untuk membantu para ibu hamil, anak-anak, atau penyandang disabilitas mengakses halte yang letaknya lebih dari 13 meter dari permukaan tanah.
Namun, pemasangan eskalator atau tangga berjalan ini masih diragukan dapat terpasang, mengingat kondisi lapangan yang sangat rentan.
"Eskalator ke atas nantinya harus diberi penutup karena anginnya besar," ujar Direktur RUJAK Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja kepada Kompas.com, Senin (2/1/2017).
Ia mengatakan, saat ini saja, tinggi pagar tangga hanya sekitar 1,2 meter. Saat angin kencang menerpa, dikhawatirkan para pengguna terdorong, dan terombang-ambing.
Elisa menjelaskan, eskalator ini bakal sulit dipasang kecuali Pemprov membongkar banyak plat betonnya.
"Lubang yang ada hanya untuk tangga. Jika ingin ditambah sebelahnya, itu sudah kena tengah-tengah perempatan CSW," kata Elisa.
Menurut dia, selain CSW, halte-halte lain di koridor yang sama juga kondisinya sangat tinggi. Meski memang tidak setinggi CSW.
Untuk itu, sebelum ada perbaikan, Elisa mengimbau Koridor 13 jangan dulu dibuka atau beroperasi.
Sementara halte di atas 13 meter akan dipasangi tangga dan eskalator. Sesuai desain pembahasan 2014, ada tiga halte yang akan dikombinasikan dengan eskalator, antara lain halte Cipulir, Carrefour Kebayoran Lama, dan Simpang MRT (CSW).
Halte Transjakarta ini berdekatan dengan stasiun MRT Sisingamangaraja.
Jalan Layang Ciledug-Kapten Pierre Tendean sendiri dibangun sepanjang 9,3 kilometer.
Jalan yang direncanakan khusus untuk jalur Transjakarta itu membentang dari Ciledug melalui Kebayoran Lama, kawasan Trunojoyo, hingga Jalan Kapten Pierre Tendean.