Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbelah Dua dan Sering Kisruh, Apersi Harus Bersatu Lagi

Kompas.com - 29/12/2016, 10:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anton R. Santoso menyikapi perpecahan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) setelah Musyawarah Nasional ke-V di bawah kepemimpinan Eddy Ganefo.

Kubu Anton sendiri merupakan sempalan Apersi dari Munas sebelumnya dengan kubu berseberangan yang dipimpin Eddy.

Kemudian setelah Munas ke-V, Apersi kembali mencapai ketidaksepakatan sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) atas terpilihnya Juneidi Abdillah sebagai Ketua Umum.

"Bagaimana kalau kami inisiatif untuk menyatukan ini supaya lebih kuat. Kalau Apersi bersatu pasti lebih besar dan bisa kontribusi lebih banyak rumah MBR," ujar Anton di Jakarta, Rabu (28/12/2016).

Anton menjelaskan, sejak sebelum Apersi kubu Ganefo melaksanakan Munas, sebenarnya ia telah berupaya untuk mencapai islah.

Namun, karena menurut Anton syarat islah adalah berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, kedua kubu ini tidak mencapai kesepakatan.

Setelah Munas ke-V yang membuat Apersi terbelah antara pemilih Vidi Surfiadi dan ketua umum terpilih Junaedi. 

"Melihat itu, kamk bersama DPD mengadakan rapat pleno. Karena, kamk juga prihatin Apersi terbelah," sebut Anton.

Dari rapat tersebut, lanjut dia, anggota DPP dan DPD sepakat untuk membuat tim guna melakukan rekonsiliasi nasional. 

Anton menyebutkan, tim berusaha menggabungkan semua Apersi yang pernah terbelah.

"Ada beberapa yang dulu juga bekas Apersi berubah nama seperti AP2RSI dan Aperindo, diangkat untuk bersatu," imbuh Anton.

Ia melanjutkan, sebagai langkah awal, dirinya sudah menjajaki kedua asosiasi tersebut untuk menyampaikan tujuan rekonsiliasi.

Secara prinsip, menurut Anton, kedua asosiasi ini menyambut semangat tersebut namun masih perlu dibicarakan di tingkat organisasi.

Anton menambahkan, ia juga sudah berbicara dengan Fuad Zakaria, sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Organisasi (DPO) Apersi. 

Menurut Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Apersi, Fuad sebagai Ketua DPO dapat mengambil alih DPP Apersi karena Munas terakhir dianggap menyalahi AD/ART.

"Saya sudah bicara dengan Fuad, dia sepakat daripada bertengkar terus, kita lebih baik coba bersatu di Munas berkutnya, tanpa melihat kedudukan apapun juga demi Apersi. Fuad sudah legowo menyatukan itu," tutur Anton.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan saat ini dirinya tengah melobi Juneidi untuk tujuan penyatuan Apersi ke depan.

Langkah pertama rekonsiliasi yang akan dilakukan adalah silaturahmi nasional. Menurut Anton, kegiatan ini mungkin akan digelar Februari atau Maret 2017.

"Kalau sudah ada persetujuan, Munasnya mungkin Juni-Juli 2017," ucap Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com