Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Pemerintah untuk Daerah, Seringkali "Salah Sambung"

Kompas.com - 26/12/2016, 13:47 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan kembali rumah adat menjadi tujuan utama program Rumah Asuh yang diinisiasi Yori Antar. Sebagai arsitek dari HanAwal&Partners, dia mendapatkan dana dari para donatur.

Yori mengaku, program tersebut lebih berguna untuk masyarakat ketimbang bantuan pemerintah pusat dan daerah (pemda) yang justru sering "salah sambung".

"Di Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur, pemda setempat merasa ketinggalan dengan pembangunan rumah yang ada, akhirnya mereka bangun toilet," ujar Yori dalam sebuah diskusi di Jakarta, pekan lalu.

Ia menjelaskan, "salah sambung" di sini berarti ketidaksesuaian antara yang dibutuhkan masyarakat dengan bantuan yang diberikan pemerintah.

Toilet yang dibangun pemda di Wae Rebo juga tidak dibuat sedemikian rupa dan tidak sesuai dengan bangunan rumah adat, sehingga terkesan memaksakan.

Selain di NTT, Yori juga menemukan bantuan pemerintah yang "salah sambung" di Lombok.

"Begitu masuk rumah adat, saya lihat tiap rumah kok aneh ada kulkasnya," tutur Yori.

Lambat laun, ia mengetahui bahwa kulkas tersebut adalah bantuan yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yori menduga, pemerintah sudah kebingungan menghitung proyek pembangunan sehingga mencari jalan pintas untuk membelanjakan uang dalam bentuk kulkas.

"Kulkasnya nggak bisa nyala karena nggak ada listrik. Pas dibuka, malah jadi lemari pakaian. Itu salah sambung," jelas Yori.

Ia mengatakan, hal tersebut terjadi karena pola pikir pemerintah masih berbasis proyek dan top-down.

Seharusnya pemerintah berpikir apa yang paling dibutuhkan masyarakat bukan apa yang bisa diberikan oleh pemerintah, atau down-top.

Program Rumah Asuh bertujuan untuk menemukan dan membangun kembali rumah-rumah adat di pedalaman Indonesia.

Program tersebut melibatkan mahasiswa arsitektur sebagai agen di lapangan dan donatur gotong royong sebagai penyandang dana.

Tidak hanya itu, masyarakat asli juga ikut dilibatkan dalam pembangunan kembali rumah adat.

Dalam perjalanannya, program tersebut sudah berhasil merekonstruksi sejumlah rumah adat di berbagai daerah seperti NTT, Papua, Sulawesi dan Sumatera Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lebak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lebak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kuartal Pertama, 18 Hektar Lahan Industri di Kota Deltamas Terjual

Kuartal Pertama, 18 Hektar Lahan Industri di Kota Deltamas Terjual

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Cilegon: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Cilegon: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Berapa Harga Apartemen Subsidi Terbaru?

Berapa Harga Apartemen Subsidi Terbaru?

Apartemen
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Serang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Serang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Segera Dibangun, Proyek Jalan Trans-Papua Segmen Mamberamo-Elelim

Segera Dibangun, Proyek Jalan Trans-Papua Segmen Mamberamo-Elelim

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pandeglang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pandeglang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pembangunan Akses Langsung dari OCBD ke Tol BORR Masuki Tahap Akhir

Pembangunan Akses Langsung dari OCBD ke Tol BORR Masuki Tahap Akhir

Konstruksi
Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy di BSD City

Tim Cook Kunjungi Apple Developer Academy di BSD City

Kawasan Terpadu
Pilihan Rumah di Kabupaten Serang, Harga Ekonomis di Bawah Rp 200 Juta

Pilihan Rumah di Kabupaten Serang, Harga Ekonomis di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan
Perumahan Terjangkau Kota Serang, Harga Termurah di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan Terjangkau Kota Serang, Harga Termurah di Bawah Rp 200 Juta

Perumahan
AHY Ingin Kantor Kementerian ATR/BPN Kuningan Jaksel Lebih Luas

AHY Ingin Kantor Kementerian ATR/BPN Kuningan Jaksel Lebih Luas

Berita
Prototipe Rumah Subsidi Baru Bakal Tahan Gempa hingga Magnitudo 7

Prototipe Rumah Subsidi Baru Bakal Tahan Gempa hingga Magnitudo 7

Perumahan
Perusahaan Jepang Garap Sistem Perkeretaapian dan Rel MRT Bundaran HI-Kota

Perusahaan Jepang Garap Sistem Perkeretaapian dan Rel MRT Bundaran HI-Kota

Berita
Buat Warga Tegal, Ini Pilihan Rumah Murah Harga Rp 160 Jutaan (II)

Buat Warga Tegal, Ini Pilihan Rumah Murah Harga Rp 160 Jutaan (II)

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com