JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi di bidang perhotelan menjadi paling diminati oleh investor asing dan dalam negeri. Hal itu terlihat dari laporan Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam Jumpa Pers Akhir Tahun 2016 di Kementerian Pariwisata.
"Untuk penanaman modal asing (PMA) terbesar masih hotel bintang sebesar 56 persen," kata Arief di Balairung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (21/12/2016).
Arief menyebut PMA di sektor perhotelan pada Januari-September 2016 mencapai 333 juta dollar Amerika Serikat (AS) dari total investasi pariwisata senilai 594,59 juta dollar AS.
"Para investor (PMA) didominasi oleh Singapura, British Virgin Islands, dan Luxemburg,” kata Arief.
Investor asal Singapura mendominasi PMA dengan angka 51 persen. Sementara, British Virgin Islands dengan 14 persen dan Luxemburg 8 persen.
Selain itu, Arief menyebut realisasi investasi di sektor pariwisata tumbuh 23 persen dibandingkan periode Januari-September 2015 lalu dengan nilai 1.094 juta dollar AS.
Sementara untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Januari-September 2016 tercatat sejumlah 139,06 juta dollar AS. Perhotelan juga menjadi sektor yang diminati oleh investor dalam negeri.
Rinciannya, investasi kegiatan konsultasi manajemen 27 persen, dan restoran 7 persen, sedangkan PMDN untuk hotel bintang sebesar 65 persen, wisata tirta 21 persen, kegiatan taman bertema/hiburan 4 persen.
Ada pun untuk wilayah investasi, DKI Jakarta masih menjadi primadona investor asing. Hal itu ditunjukkan dengan angkab54 persen dan diikuti Bali sebesar 23 persen serta Jawa Barat sebesar 7 persen.
Sementara proyeksi realisasi investasi PMA dan PMDN di sektor pariwisata pada tahun 2016 senilai 1.500 juta dollar AS. Naik dibandingkan realisasi tahun lalu, 1.094 juta dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.